Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengusulkan agar seluruh pelajar di Jakarta menerapkan belajar dari rumah atau BDR selama kualitas udara di Ibu Kota masih buruk.
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan kesehatan anak-anak tidak sekuat orang dewasa.
"Anak anak tidak sekuat orang dewasa. Bila mereka mengalami sakit, tak mudah mendeskripsikan atau menjelaskan. Kebutuhan bermainnya, kadang mengalahkan apa yang di rasanya," ujar Jasra melalui keterangan tertulis kepada Suara.com, Selasa (15/8/2023).
"Padahal mereka butuh di selamatkan dalam polusi udara ekstrim dan suhu tinggi di Jakarta," katanya menambahkan.
Jasra kemudian mengapresiasi langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang pada September 2023 bakal menerapkan bekerja dari rumah atau WFH sebagian PNS Pemprov DKI Jakarta.
"Saya kira seruan banyak orang agar orang dewasa WFH sangat baik ya, begitu juga anak-anak. Sambil menunggu udara normal kembali," jelas dia.
Lebih lanjut Jasra mengatakan, hak kesehatan anak penting diupayakan sejak dini sebagaimana cita-cita Undang Undang Kesehatan.
"Agar anak-anak memiliki modal kesehatan yang tinggi sejak dalam kandungan," kata dia.
Indonesia kata Jasra, sudah memiliki pengalaman sebagian warganya bekerja dari rumah dan pelajar belajar daring saat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pengamat Sebut Imbauan WFH Tak Akan Berpengaruh Banyak Kurangi Polusi Udara Jakarta
"Sekolah pun sudah menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar yang mengatur sekolah bisa di sekolah dan luar sekolah. Sehingga lebih baik mencegah daripada mengobati," jelas dia.
Dengan menerapkan belajar dari rumah untuk pelajar di Jakarta kata dia, sama dengan pihak sekeloah menyelamatkan anak-anak dari bahaya polusi udara.
"Saya kira kondisinya sekarang suhu tinggi dan polusi udara. Sehingga masing masing sekolah punya peran mengurangi dampak bencana, ikut aktif menyelamatkan anak anak dan lingkungan," jelas dia.
"Sehingga manusia juga ramah terhadap lingkungan dan kelestariannya, untuk mewarisi masa depan yang lebih baik, lingkungan yang lebih ramah untuk anak anak kita," jelas Jasra.
Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia pada Selasa (15/8/2023).
Berita Terkait
-
Tasya Kamila Curhat Kena Dampak Parahnya Polusi Udara di Jakarta: Anak Batuk Pilek Sampai Sebulan
-
Pengamat Sebut Imbauan WFH Tak Akan Berpengaruh Banyak Kurangi Polusi Udara Jakarta
-
Erick Thohir Bicara Hilirisasi Gula Bisa Kurangi Polusi Udara Jakarta
-
Mengenal PLTU Banten yang Dituding Sebagai Penyebab Polusi Udara Jakarta
-
Inilah Dampak Pembakaran Batu Bara, Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK