Suara.com - Video warga Dago Elos Bandung, Jawa Barat mengalami kejang dan muntah darah tengah viral di media sosial Twitter (kini X). Warga yang disebut berstatus difabel itu diduga menghirup gas air mata yang ditembakkan polisi ketika peristiwa bentrok pada Senin (14/8/2023) malam.
Diketahui ketika itu terjadi kericuhan antara polisi dengan warga Dago Elos perkara sengketa tanah. Simak terkait fakta warga Dago kejang dan muntah darah gegara tembakan gas air mata berikut ini.
1. Warga Dago Kejang & Muntah Darah
Video warga Dago kejang dan muntah darah akibat tembakan gas air mata itu diunggah oleh akun @mazzini_gsp yang memposting ulang unggahan @xximtxx.
Tampak dalam video seorang remaja pria dalam posisi tengkurap dan kejang-kejang. Sementara pada mulutnya penuh dengan darah yang disebut akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan polisi.
"Kakak saya sesak nafas, muntah-muntah, anaknya (keponakan saya) sesak kritis sampai muntah darah, di rumahnya ada balita. Ibu tidak berhenti nangisin keadaan anak sama cucunya). SAYA SAKIT HATI, SAYA GA AKAN DIAM, SAYA MAU MELAWAN," tulis akun @xximtxx.
2. Minta Polrestabes Bandung Tanggung Jawab
Video viral warga Dago Elos itu membuat warganet geram pada polisi yang menembakkan gas air mata. Polrestabes Bandung pun diminta mempertanggung jawabkan tindakannya hingga membuat warga Dago yang kejang dan muntah darah itu.
"Ditunggu segera tanggung jawab RESTABES BANDUNG untuk pengobatan korban difabel ini, yang bersangkutan sesak sampai muntah darah akibat tear gas yang dilempar tadi malam," kata @mazzini_gsp.
Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
3. Kepulan Gas Air Mata Bikin Warga Sesak
Agung Eko Sutrisno (29) yang malam itu berada di lokasi membenarkan adanya seorang anak yang muntah darah akibat tembakan gas air mata. Walau begitu dia mengaku tidak melihat langsung sosok anak yang muntah darah tersebut.
"Tidak melihat langsung, cuman kan ramai pas ngobrol sama warga ada yang bilang, ada anak yang muntah darah gitu, di pemukiman warga," kata Eko pada Selasa (15/8/2023).
Eko juga menyebut adanya gas air mata yang mengepul di pemukiman warga. Kepulan gas air mata yang terkonsentrasi karena padatnya pemukiman membuat dirinya jadi sesak. Menurut Eko, hal serupa juga dialami oleh warga setempat.
"Saya masuk itu masih perih banget, saya disuruh naik ke lantai dua agak bisa nafas, warga juga batuk-batuk, terdengar warga pada batuk-batuk," jelas Eko.
4. Polisi Dobrak Rumah Warga
Salah satu warga Dago Elos bernama Ecin (64) juga menyebut bahwa anaknya mengalami muntah-muntah usai tembakan gas air mata. Ecin mengatakan ketika itu kondisi di Dago Elos sangat mencekam. Namun kondisi mulai reda hingga kepolisian membubarkan diri.
"Ada juga bayi sampai ditaruh di atap rumah menghindari gas air mata, usianya 8 bulan," ungkap Ecin.
Selain dampak kesehatan, Ecin menyebut warga mengalami trauma karena rumahnya didobrak petugas polisi. Ada juga kendaraan warga yang hancur akibat kejadian itu.
Bahkan disebut ada polisi yang diduga mengeluarkan kata kasar dan meminta agar pintu rumah dibuka. Kata kasar itu ditujukan ke sejumlah warga.
"Dia (polisi) pikir massa (yang ricuh) ada yang ngumpet, dia maksa, 'Woy buka woy buka brengsek. Yang bukan warga asli keluar'," kata Handika, warga yang rumahnya didobrak oleh polisi.
5. Klarifikasi Polrestabes Bandung
Sementara itu Polrestabes Bandung tak menampik ada tembakan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa. Namun dia membantah gas air mata ditembakkan ke arah pemukiman warga.
"Tidak (diarahkan ke pemukiman warga), kita hanya di jalan raya, tidak ada yang ditembakkan ke pemukiman warga sama sekali, hanya di jalan saja untuk membuka jalan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono pada Selasa (15/8/2023).
"Jadi malam itu memang polisi masuk ke pemukiman, nyisir kali, sambil mentunging perabot warga, tiang listrik juga," sambung dia.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Kronologi Kerusuhan Dago Elos Bandung, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
-
Siapa Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha di Kasus Dego Elos?
-
Profil George Hendrik Muller Prajurit Belanda yang Diklaim Pemilik Lahan 6,3 Hektare di Dago Elos
-
Warga Dago Elos Bandung Dihujani Gas Air Mata Polisi, Balita di Dalam Rumah jadi Korban
-
Dipakai Lagi Buat 'Kondisikan' Massa, Bolehkah Polisi Tembakkan Gas Air Mata?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?