Suara.com - Pemerintah berencana melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara di Jakarta yang semakin buruk. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah menentukan jadwal kapan akan melakukan percobaan menurunkan hujan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar usai melaksanakan rapat terbatas di Kantor Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marives). Ia menyebut percobaan rekayasa cuaca akan dilakukan tiga kali di akhir Agustus dan dua kali pada awal September.
"BMKG juga sudah didiskusikan bahwa nanti dilihat (modifikasi cuaca). Kemungkinan tanggal 21, 22, 28 (Agustus), kemudian nanti di bulan September tanggal 2, tanggal 5 dan seterusnya," ujar Siti.
Persiapan terkait alat dan kelengkapan untuk melakukan rekayasa cuaca ini disebutnya sudah dilakukan.
"Tanggal 15 Agustus kemarin, Badan Standardisasi Nasional sudah mengeluarkan standar untuk jenis alat dan penempatan alat," tuturnya.
Menurut Siti, memang sudah seharusnya melakukan modifikasi cuaca di kawasan Jakarta untuk mengurangi polusi udara. Sebab, Jakarta memiliki bentuk geomorfologi yang merendah dan melebar ke laut.
Sementara, bagian pinggir Jakarta bergelombang dan bungkil disertai gedung-gedung tinggi di bagian tengahnya. Akibatnya, polusi udara Jakarta terkonsentrasi di bagian bawah langit dan terlihat seperti kabut keruh.
"Artinya, udara yang polutif itu bergerak begini-begini aja gitu, kagak bisa kemana-mana. Maka diperlukan modifikasi cuaca," pungkasnya.
Baca Juga: Kurangi Polusi Udara Jakarta, Heru Budi Wajibkan Pejabat DKI Pakai Kendaraan Listrik
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat