Suara.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Moh Fickri Vetran, mengungkapkan bahwa pada Sabtu (9/9/2023) malam, sebanyak 3.780 warga mengungsi setelah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Warga mengungsi di halaman rumah masing-masing karena masih trauma dan khawatir akan terjadi gempa susulan yang dapat merusak rumah. Bagi warga yang tinggal di dekat pantai, mereka telah mendirikan tenda sendiri di daerah tinggi sebagai langkah antisipasi jika terjadi gempa susulan yang berpotensi tsunami.
BPBD Kabupaten Donggala akan menyediakan tenda pengungsi jika diperlukan, terutama bagi warga yang masih mengungsi, sebab sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing.
Fickri menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan evaluasi lanjutan untuk menghitung jumlah kerusakan bangunan dan juga melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga yang terdampak gempa bumi. Hasil pendataan sementara menunjukkan bahwa ada tiga rumah yang mengalami kerusakan ringan.
"Tim terus melakukan peninjauan di berbagai lokasi untuk melakukan asesmen lebih lanjut, dan sampai saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa di wilayah Donggala," tambahnya, dikutip dari Antara.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), guncangan dari gempa bumi dengan magnitudo 6,3 ini dirasakan di beberapa wilayah selama sekitar satu sampai lima detik. Beberapa wilayah yang melaporkan guncangan kuat hingga lemah meliputi Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Toli-Toli.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta untuk memeriksa kondisi rumah mereka sendiri guna mendeteksi adanya kerusakan akibat gempa, dan jika ditemukan kerusakan, segera melapor kepada BPBD setempat atau melalui aparat desa/kelurahan terdekat
Baca Juga: 4 Ribu Kali Guncangan Gempa di Tahun 2018, Masyarakat Lombok Utara Sudah Terbiasa
Berita Terkait
-
Hancur Lebur Maroko Usai Diguncang Gempa Magnitudo 6,8
-
Duka Jokowi Untuk Gempa Maroko: Saya Turut Berbelasungkawa
-
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Cilacap Terasa Hingga Jogja
-
Apa Arti Gempa Menurut Primbon Jawa? Ini Penjelasannya
-
4 Ribu Kali Guncangan Gempa di Tahun 2018, Masyarakat Lombok Utara Sudah Terbiasa
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan