Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk memantau Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyebut, langkah itu diambil untuk memudahkan KPK memantau harta kekayaan pejabat negara yang berjumlah sekitar 380 ribu orang.
Guna pemanfaatan teknologi AI, KPK bekerjasama dengan Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom UI).
"Supaya kelihatan canggih, kita kerjasama dengan Pusilkom UI. Jadi 380 ribu manusia yang mau diperiksa itu pakai aritificial inteligence," kata Pahala di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu (27/9/2023).
"Supaya jangan dengerin informasi masyarakat, kalau ditindak lanjuti nanti dibilang, 'kalau viral baru ditindak lanjuti', salah juga gitu kan, kalau kita inisiatif sendiri," sambungnya.
Disebut Pahala, penggunaan AI masih dalam proses uji coba dan mereka sudah sempat dibahas.
"Uji coba dan kami pikir akan segera kami implementasi. Jadi dia memberi panduan, mana yang kira-kira diperiksa dengan kemungkinan lebih banyak. Dan ini dia terkoneksi datanya, gak bisa LHKPN saja, terkoneksi dengan Dirjen... Dukcapil," jelas Pahala.
Dalam beberapa waktu belakangan, KPK menetapkan sejumlah pejabat negara sebagai tersangka korupsi lewat penelusuran LHKPN, yang sebelumnya berasal dari informasi masyarakat yang viral di media sosial.
Terdapat sejumlah nama seperti mantan pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono, serta mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Baca Juga: Ternyata Bukan Ada Kasus, Ini Alasan Raffi Ahmad Datang ke Gedung KPK
Berita Terkait
-
Cerita 8 IRT di Muara Enim Tertipu Investasi Bodong FEC, Tergiur Untung Karena Ada Pejabat Pemprov
-
Eks Kepala PPATK Kena Semprot Pejabat Kemenko Polhukam soal Kasus TPPU Rp189 Triliun, Begini Ceritanya!
-
Bacakan Duplik, Lukas Enembe Minta Rekening Istri Dibuka hingga Bantah Punya Jet Pribadi
-
Jadi Saksi di Sidang, Pegawai KPK Ini Ternyata Pernah jadi Direktur Keuangan PT ARME Milik Rafael Alun
-
Fantastis! Gratifikasi Eks Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto Tembus Rp10 Miliar Lebih
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya