Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri didesak segera melakukan klarifikasi mengenai foto yang diduga dirinya bersama mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton atau bulutangkis.
Seperti dilihat Suara.com, dalam foto keduanya terlihat sedang melakukan pembicaraan. Foto ini beredar, bersamaan dengan mencuatnya dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) hingga menyeret Syahrul Yasin Limpo.
Desakan agar Firli menyampaikan klarifikasi disampaikan Peneliti Pukat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman. Dia menilai KPK dan Firli tidak bisa begitu saja mengabaikan foto yang beredar tersebut.
"Apa yang perlu diklarifikasi? Pertama, kapan foto itu diambil atau kapan adanya pertemuan tersebut? Kedua, dalam rangka apa pertemuan itu dilakukan? Ketiga apa materi yang dibahas. Keempat, apa kesepakatan-kesepakatan yang dicapai," kata Zaenur saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/10/2023).
Kemudian proses klarifikasinya tidak hanya dengan menyampaikan ke publik, tetapi harus dengan proses pengusutan oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK dan investigasi dilakukakan dengan merujuk pada Pasal 36 Undang-Undang KPK.
"Bahwa pimpinan KPK itu dilarang mengadakan hubungan langsung maupun tidak langsung dengan tersangka, maupun pihak lain yang ada hubungannya dengan perkara Tipikor yang sedang ditangani KPK," ujarnya.
Zaenur lantas mengingatkan pelanggaran etik Lili Pintauli Siregar, mantan Wakil Ketua KPK yang mengundurkan diri karena berhubungan dengan pihak berperkara. Lili diduga berhubugan dengan Mantan Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial, tersangka korupsi saat itu.
"Kemudian dijatuhi sanksi etik oleh Dewas KPK. Sayangnya pada waktu itu sanksi etiknya sedang," kata Zaenur.
Oleh karenanya, Zaenur mendesak Dewas KPK segera mengusut dugaan pertemuan Firli dan Syharul.
Baca Juga: Dampak Kasus SYL Bakal Pengaruhi Elektabilitas Pasangan AMIN? Begini Jawaban Anies
"Ini merupakan suatu hal yang sangat serius, harus segera direspons oleh KPK oleh Dewas," ujar Zaenur.
Jika pada akhirnya, KPK dan Dewas KPK tidak memberikan klarifikasi serta investigasi, dikhawatirkan bakal berdampak terhadap kepercayaan publik dalam penanganan kasus korupsi di Kementan.
"Ya publik akan sanksi dengan penanganan perkara yang dilakukan terkait dengan perkara di kementan tersebut. Juga memang untuk mendudukkan persoalannya dengan profesional. Saya sudah sampaikan, pertemuan tersebut kalau memang terjadi, itu bisa merupakan bentuk pelanggaran etik, dan juga bisa sebagai pelanggaran pidana," tegasnya.
Di sisi lain, Syahrul sebagai pihak yang diduga dalam foto juga harus memberikan klarifikasi soal pertemuannya dengan Firli.
"Tapi sekali lagi, sekedar foto itu belum bisa mengambil kesimpulan. Itu harus diperiksa, agar ada informasi yang lengkap tentang terjadinya pertemuan tersebut. Sehingga inilah tugas dari Dewas KPK. Dan saya berharap SYL (Syahrul) mau membuka suara," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka