Suara.com - Watchdoc menerima penghargaan Ramon Magsaysay di Manila, Filipina, Sabtu (11/11/2023). Rumah produksi film dokumenter dari Indonesia tersebut akhirnya bisa menerima penghargaan secara langsung setelah sempat tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Pengumuman penerima penghargaan sejatinya dilakukan pada Agustus 2021 lalu. Meski tertunda, namun penyerahan penghargaan tertinggi di Asia tersebut akhirnya bisa terlaksana.
Rumah produksi yang didirikan jurnalis Dandhy Laksono dan Andhy Panca pada 2009 tersebut meraih penghargaan 'Nobel Asia' itu untuk kategori “Emergent Leadership”.
Adapun pemberian penghargaan tersebut didasari oleh beberapa penilaian. Sebagai pembuat film dokumenter dengan tema-tema sosial, politik, kemanusiaan dan lingkungan, Watchdoc dianggap telah berkontribusi bagi peradaban dan masyarakat di Asia melalui karya-karya yang berkualitas dan independen dalam mengangkat isu-isu publik.
“Di tengah informasi yang serba instan, bahkan merebaknya hoaks, Watchdoc mengkombinasikan film dokumenter, jurnalisme investigatif, dan mendistribusikannya melalui platform digital dan nonton bersama,” kata Presiden Yayasan Ramon Magsaysay Award, Susan Afan melalui keterangan pers yang dikutip Suara.com, Selasa (14/11/2023).
Kemudian, Watchdoc juga dianggap konsisten mengangkat isu-isu yang diabaikan media-media arus utama.
Usai menerima penghargaan, Dandhy mengungkapkan, penghargaan itu menjadi 'hadiah' bagi pekerjaan kolektif mereka.
“Yang membanggakan bagi kami adalah penghargaan ini sebagai pengakuan kerja-kerja kolektif. Bukan pencapaian individual,” ujarnya.
Sexy Killer menjadi salah satu karya Watchdoc yang paling fenomenal. Karya yang bertemakan jaringan bisnis dan politik industri energi batu bara berhasil menyedot perhatian publik.
Sejak dirilis pada 2019, karya Watchdoc itu sudah ditonton sebanyak 37 juta kali.
Bukan hanya Sexy Killer, Watchdoc kembali mencuri perhatian publik lewat karyanya yang diberi judul The EndGame. Karya yang menceritakan soal pemberangusan KPK di era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut ditonton melalui 1.500 lokasi layar tancap hanya dalam satu bulan.
Karya Watchdoc lainnya ialah "The Mahuzes" yang menggambarkan kehancuran hutan dan masyarakat adat Papua karena perkebunan sawit dan proyek food estate yang mengancam pangan lokal dan melanjutkan "politik beras".
Selain Watchdoc, penghargaan Ramon Magsaysay 2021 juga diberikan kepada Roberto Ballon (nelayan, Filipina), Firdausi Qadri (dokter, Bangladesh), Steven Muncy (aktivis kemanusiaan Asia), dan M Amjad Saqib (ekonom, Pakistan).
Sementara penghargaan Ramon Magsaysay 2023 diberikan kepada Korvi Rakshand (aktivis pendidikan asal Bangladesh), Eugenio Lemos (petani dari Timor Leste), Miriam Coronel-Ferrer (profesor dari Filipina), dan Ravi Kannan (dokter dari India).
Tag
Berita Terkait
-
Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono
-
Profil 4 Pemeran Film Dirty Vote II o3, Rekam Jejak Pendidikan Prestisius
-
Link Nonton Dirty Vote II o3 Karya Dandhy Laksono, Gratis Full Movie
-
Film Dokumenter Dirty Vote 2 Bahas Apa? Karya Dandhy Laksono Bakal Segera Rilis
-
Bela 11 Warga Adat Maba Sangaji usai Divonis Bersalah, Dandhy Laksono Sebut 'Logika Sesat' Negara
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?