Suara.com - Wakil Kepala Staf TNU Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya Agustinus Gustaf Brugman mengatakan, proses evakuasi dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, akan memakan waktu satu bulan. Sebab lokasi jatuhnya dua pesawat tersebut berada di area medan yang terjal.
“Karena medan yang cukup susah jadi secara keseluruhan itu kemungkinan selesai kurang lebih sebulan baru bisa,” kata Gustaf kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Menurut Gustaf, proses evakuasi dilakukan dengan memotong-motong bagian pesawat menjadi beberapa bagian. Setelah itu, puing-puing pesawat tersebut akan dibutuhkan untuk proses penyelidikan.
“Penyelidikan itu memerlukan bukti dari mereka itu, jadi salah satunya itu. Jadi memang cukup susah evakuasinya, cukup curam,” kata Gustaf.
Lebih lanjut, Gustaf menjelaskan terkait proses penyelidikan, TNI AU juga menggunakan bukti lain berupa Voice and Data Recorder (DAVR) yang akan dikirim ke pihak produsen di luar negeri untuk dibaca.
“Lainnya juga banyak misalnya dari foto satelit, foto radar, segala macam. Untuk semua pihak kita minta bantuan penyelidikan itu, kita belum punya target waktu nanti,” katanya.
Diketahui, dua pesawat Super Tucano dilaporkan jatuh pada Kamis (16/11/2023) di Pasuruan, Jawa Timur.
Kecelakaan berawal saat dua pesawat Super Tucano dengan nomor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB. Dua pesawat itu terbang dari Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pukul 10.51 WIB.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan awalnya ada empat pesawat Super Tucano yang terbang dari Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang. Keempat pesawat itu terbang dalam formasi yang berdekatan.
Baca Juga: Polisi Pastikan Tak Ada Unsur Pidana Di Kasus Anak Pemen TNI AU Tewas Terbakar Di Lanud Halim
"Saat mereka climbing, mereka masuk ke awan, in out in out, artinya awannya itu tipis-tipis aja,” kata Agung.
Setelah itu, Agung mengatakan tiba-tiba kondisi awan menebal dengan pekat. Kondisi itu membuat para awak saling tidak bisa melihat posisi pesawat satu sama lain.
“Awan tiba-tiba menebal dengan pekat sehingga pesawat yang dekat saja, yang jaraknya mungkin sekitar 30 meter, itu tidak kelihatan, karena sangat tebal, dan para penerbang mengatakan blind atau buta, enggak lihat,” ujar Agung.
Agung mengatakan terjadi kondisi blind atau kebuataan pada saat itu. Maka masing-masing pesawat mengambil formasi saling memisahkan diri.
Pada saat memisahkan diri itu lah, terdengar suara emergency locator transmitter (ELT) dari dua pesawat dengan waktu yang berbeda.
“Pada saat mereka menjauhkan diri, terdengar suara ELT, berarti ada sesuatu yang terjadi pada satu pesawat, sejurus kemudian, saya tidak tahu berapa lama, ada suara ELT lagi yang kedua,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Polisi Pastikan Tak Ada Unsur Pidana Di Kasus Anak Pemen TNI AU Tewas Terbakar Di Lanud Halim
-
Asabri Serahkan Manfaat JKK ke Keluarga Prajurit TNI AU Korban Jatuhnya Pesawat Tempur Super Tucano
-
Medan Terjal Dan Cuaca Ekstrem, TNI AU Belum Bisa Evakuasi Seluruh Bagian Pesawat Super Tucano Yang Jatuh Di Pasuruan
-
Profil Marsma Fairlyanto, Danlanud Abdulrachman Saleh Dimutasi Usai Kecelakaan Super Tucano
-
Panglima TNI Takziah ke Keluarga Prajurit yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Super Tucano di Pasuruan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang