Suara.com - Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini menimpa wartawan senior di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bernama Ichsan Mokoginta.
Menyitat keterangan resmi organisasi pers Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pangkalpinang, peristiwa kekerasan itu menimpa Ichsan Mokoginta yang merupakan jurnalis dari Trasberita.com.
Serangan dari orang tak dikenal itu menimpa Ichsan di kediamannya di Jalan Kampung Baru, Desa Petaling Banjar, Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka pada Sabtu (25/11/2023, sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat dikonfirmasi oleh AJI Kota Pangkalpinang, Ichsan menjelaskan kronologis penyerangan yang dialaminya tersebut. Peristiwa itu bermula saat dia didatangi seorang tidak dikenal dengan mengenakan helm berwarna hitam, jaket warna gelap dan baju kemeja lengan panjang kotak-kotak warna putih merah.
"Pelaku tersebut menggunakan bahasa dengan logat Palembang dan menanyakan rumah seseorang yang bernama Mamad yang kemudian saya jawab tidak tahu. Namun pertanyaan rumah Mamad itu terus diulang-ulang," ujar Ichsan, Minggu (26/11/2023).
Ichsan yang menerima orang tak diundang itu merasa curiga dan kemudian memilih menjaga jarak dengan masuk lebih dalam ke ruang tamu rumahnya. Tindakan Ichsan, rupanya diikuti pelaku yang ikut masuk ke dalam rumah.
Pelaku kemudian mengeluarkan botol mirip botol cuka dari sakunya dan kemudian dengan menggunakan kedua tangannya langsung menyemprotkan cairan di botol ke arah Ichsan.
"Pelaku kemudian kabur menggunakan sepeda motor setelah saya berteriak," ujar dia.
Semprotan cairan yang diduga air keras tersebut tidak membuat luka berarti di tubuh Ichsan. Hanya saja akibat semprotan cairan tersebut membuat kulit di sekitar wajah, leher dan perut Ichsan terasa panas.
Baca Juga: Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan, Pria Lansia Tewas di TPS Sampah Rusun Cilincing Ternyata Pemulung
"Saya menduga peristiwa ini terkait dengan pemberitaan saya soal adanya penambangan timah ilegal di Perairan Penagan Desa Mendo Barat. Saya memang gencar memberitakan tambang itu. Bahkan ikut memberitakan saat nelayan penolak tambang mengirimkan laporan ke Mabes TNI soal adanya keterlibatan oknum di tambang tersebut," beber Ichsan.
Saat ini, kata Ichsan, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib yakni Kepolisian Sektor (Polsek) Mendo Barat yang sudah ditindaklanjuti penyidik dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan.
"Beberapa hari sebelum peristiwa penyerangan secara fisik itu, saya sempat diajak bertemu oleh salah satu oknum dan meminta saya tidak memberitakan soal tambang Penagan. Sehari sebelumnya, saya mendapati diikuti orang yang kemudian memantau aktivitas disekitar rumah saya," ungkapnya.
Atas peristiwa yang dialami Ichsan, AJI Kota Pangkalpinang turut prihatin atas kekerasan yang dialami oleh jurnalis di Bangka Belitung dan mengeluarkan pernyataan sikap, yakni:
- AJI Kita Pangkalpinang mengecam tindakan represif terhadap jurnalis Ichsan Mokoginta karena hal tersebut bertentangan dengan Pasal 4 ayat 3 Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang kemerdekaan pers. Dimana pasal tersebut menjelaskan bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers mempunyai hak untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
- AJI Kota Pangkalpinang menilai peristiwa tersebut juga bertentangan dengan Pasal 18 ayat 1 Undang-undang nomor 40 tahun 1999 yang menyatakan bahwa "Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Undang-undang nomor 40 tahun 1999 dapat dipidana dengan penjara paling lama dua tahun dan denda Rp500 juta.
- AJI Kota Pangkalpinang mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap peristiwa tersebut dan menangkap pelaku penyerangan terhadap Ichsan Mokoginta.
- AJI Kota Pangkalpinang mengutuk setiap upaya pengancaman dan penghalangan tugas pers. Peran pers sudah diatur dalam Pasal 6 poin d dan e Undang-undang nomor 40 tahun 1999.
- AJI Kota Pangkalpinang mengingatkan bahwa pers dalam menjalankan tugasnya dilindungi Pasal 8 Undang-undang nomor 40 tahun 1999.
- AJI Kota Pangkalpinang mendorong setiap jurnalis, terutama di Bangka Belitung untuk bekerja secara profesional sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
- AJI Kota Pangkalpinang mendorong pihak-pihak yang terkait dengan sengketa pers untuk dapat menempuh jalur konstitusional yang sudah diatur dalam undang-undang.
Tag
Berita Terkait
-
Alami Kekerasan dari Pacar Seperti Rinoa Aurora Harus Bagaimana? Psikolog Ungkap 5 Langkah yang Bisa Dilakukan
-
Vokalis Guns N Roses Digugat Mantan Model Atas Tuduhan Kekerasan Seksual
-
Jadi Korban Kekerasan Berbasis Gender Online, Harus Bagaimana? Segera Lakukan Tindakan Ini!
-
Menelusuri Sebab Leon Dozan Lakukan Kekerasan Terhadap Pasangan, Psikolog Ungkap Hal Ini
-
Dampak Kekerasan Berbasis Gender Online
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali