Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk menyediakan layanan sanitasi berkelanjutan bagi warga Ibu Kota melalui berbagai inisiatif. Salah satunya melalui pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP).
Proyek pembangunan Sistem Perpipaan Air Limbah (Sewerage System) beserta instalasi pengelolaan di Jakarta zona 1 telah dibagi menjadi enam paket. Pengerjaan paket I hingga IV ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sementara dua sisanya dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta, Nelson mengatakan, pelaksanaan program JSDP Zona 1 paket V dan VI dibiayai secara multiyears sejak 2023 hingga 2026, dengan jangka waktu pengerjaan selama 1.460 hari.
Pembangunan pipa air limbah paket V sepanjang 18,6 kilometer melintasi sejumlah ruas jalan di sembilan kelurahan Jakarta Pusat dan tiga kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
“Sementara, pemasangan pipa air limbah paket VI sepanjang13,8 kilometer yang melintasi sejumlah ruas jalan di tiga kelurahan Jakarta Utara dan empat kelurahan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat," ujar Nelson.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membangun sistem perpipaan air limbah karena kondisi pencemaran limbah domestik yang semakin massif, sehingga menurunkan kadar kesehatan dan kenyamanan lingkungan.
"Pengelolaan air limbah di area JSDP zona 1 bertujuan mengurangi dampak buruk dari limbah domestik menjadi air yang ramah terhadap lingkungan, sehingga dapat meningkatkan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar," kata Nelson.
Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendukung percepatan pembangunan jaringan pipa air limbah JSDP ini. Ia meminta pengerjaannya tak hanya cepat, tapi juga berkualitas.
“Kita semua berharap, penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar mutu dan waktu yang telah ditentukan. Tentu lebih cepat, maka akan lebih baik,” ucap Heru.
Baca Juga: Siap-siap! Pemprov DKI Jakarta Mau Tarik Pajak Online Shop dan Ojol Cs
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin menjelaskan, sejumlah manfaat yang akan diperoleh warga Jakarta dari JSDP. Di antaranya peningkatan akses dan kualitas layanan sanitasi, pencegahan penyakit yang disebabkan kualitas air yang buruk, serta penyediaan sumber alternatif air bersih yang mendukung penurunan angka stunting.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mempercepat pelaksanaan pekerjaan fisik pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) beserta pengawasannya.
Adanya SPALD ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas lingkungan, dan melayani pembuangan air limbah domestik, sehingga masyarakat mendapatkan akses sanitasi yang layak.
Ika mengungkapkan, meskipun Jakarta merupakan kota besar, sebagian besar rumah tangga di DKI Jakarta yang belum memiliki tangki septik berada di permukiman kumuh padat penduduk, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, program layanan sanitasi berkelanjutan menjadi sangat penting bagi warga Ibu Kota.
Untuk mendukung hal ini, pihaknya juga menjalankan revitalisasi tangki septik. Program ini adalah kegiatan untuk menyediakan tangki septik rumah tangga yang berkualitas, berfungsi dengan baik, dan memenuhi baku mutu yang dilakukan dalam bentuk pembangunan.
"Target program revitalisasi tangki septik yaitu mempercepat layanan sanitasi onsite melalui perbaikan maupun pembangunan tangki septik yang ada di di Jakarta," ucap Ika.
Berita Terkait
-
Lewat JakSehat, Pemprov DKI Layani Kesehatan Berkualitas dan Terintegrasi
-
Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tidak Ambil Alih Gedung KNPI
-
Target 100 Persen Layanan Air Bersih pada 2030, Pemprov DKI Tempuh Berbagai Upaya
-
Gerak Cepat Pemprov DKI Tangani Aduan Warga Jakarta
-
Maju Mundur Tilang Uji Emisi di DKI Jakarta, Bikin Aturan Kok Plin Plan Pak?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 30 Oktober 2025: Hujan Ringan di Bali dan Jabodetabek
-
Jejak Najelaa Shihab: Kakak Najwa di Pusaran Grup WA Nadiem, Revolusi Pendidikan di Tangannya
-
Tangan Terikat Kabel Ties Merah, Delpedro Marhaen Lantang Bersuara: Semakin Ditekan, Semakin Melawan
-
KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K
-
Anggaran MBG Terlalu Mahal? Pengamat Ungkap Dua Solusi Ini Buat Prabowo!
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
-
Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar