Suara.com - Arnaldo Chamorro, kepala staf Kementerian Pertanian Paraguay menandatangani MOU tersebut pada Rabu (27/11/2023) dengan perwakilan Kailasa, sebuah negara fiktif yang didirikan oleh seorang buronan asal India.
Isi MOU itu sendiri cukup fatal, karena menyatakan kesiapan Paraguay membangun hubungan diplomatik dengan Kailasa dan akan mendukung masuknya Kailasa, sebagai negara berdaulat, ke berbagai organisasi internasional, termasuk PBB.
Dalam websitenya, Kailasa mengeklaim sebagai negara yang mewakili kebangkitan peradaban Hindu kuno. Pemimpinnya adalah Nithyananda, seorang buronan kasus kekerasan seksual di India yang mengaku-aku sebagai guru spiritual.
Chamorro sendiri, demikian dilansir dari The Guardian, mengakui bahwa perwakilan Kailasa itu sudah bertemu dengan dirinya dan bahkan Menteri Pertanian Paraguay Carlos Gimenez. Pengakuan itu disampaikan dalam sebuah wawancara radio.
Dalam wawancara itu Chamorro juga mengaku ia sebenarnya tidak tahu di mana lokasi Kailasa. Ia mengaku bersedia meneken perjanjian itu karena Kailasa menawarkan beragam bantuan untuk Paraguay, termasuk akan membangun irigasi.
Ini jelas menjadi skandal di Paraguay. Pemerintah alhasil jadi bulan-bulanan publik di media sosial dan media massa.
Kailasa sendiri sudah beberapa kali menipu para petinggi negara dan organisasi internasional. Pada 2023 ini, Kailasa berhasil terlibat dalam sebuah pertema komite PBB di Jenewa dan meneken perjanjian dengan pejabat Amerika Serikat serta Kanada.
Bahkan Kota Newark di New Jersey, Amerika Serikat mengaku jadi korban penipuan setelah meneken perjanjian sister city dengan Kailasa.
Di Indonesia sendiri, perwakilan Kailasa pada Januari lalu mengaku pernah meneken "kesepakatan bilateral" dengan Iansyah Rechza, orang yang juga mengaku-aku sebagai penguasa Kerajaan Kutai Mulawarman di Kaltim.
Baca Juga: Sejarah Hubungan Diplomatik Indonesia-Palestina dan Perkembangannya
Berita Terkait
-
Sakit Hati Ditolak, Viral Pria Bikin Orderan Fiktif Atas Nama Si Wanita: Sudah Belasan Ojol yang Jadi Korban!
-
OJK Akan Telusuri Metode Order Fiktif AdaKami untuk Teror Nasabah
-
5 Anime dengan Tema Sekolah Fiktif, Mulai dari Sekolah Judi hingga Preman
-
Daya Tarik Museum Kailasa, Destinasi Wisata Sejarah di Dieng
-
5 Fakta Paraguay, Negara "Terkurung" di Amerika Selatan
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta