Suara.com - Cerita memilukan kembali datang dari korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Kali ini dari sepasang ibu dan anak yang saat peristiwa terjadi tengah mendaki di gunung tersebut.
Adalah Novita Intan Sari dan anaknya, Wahlul Alde Putra. Keduanya dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya telah dibawa ke Kota Padang pada Rabu (6/12/2023) kemarin.
Mereka merupakan penduduk lokal yang tinggal di Tabek Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.
Sebelum terjebak dalam erupsi Gunung Marapi, sang ibu, Novita sempat berbagi momen pendakiannya melalui live Facebook.
Ia terlihat bersama dua pendaki perempuan, yang diduga adalah Yasirli Amri dan Zhafira Zahrim Febrina.
Yasirli juga menjadi salah satu korban meninggal. Sedangkan Zhafira berhasil selamat namun mengalami luka serius.
Zhafira, yang akrab disapa Ife, dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Meski dalam kondisi lemah, ia masih dapat berkomunikasi sedikit.
Bibi Zhafira, Rani Radelani, menyatakan bahwa Zhafira mengalami luka bakar di wajah dan kondisinya saat ini masih lemah.
Menurut Rani, pendakian Gunung Marapi adalah pengalaman pertama Zhafira.
Baca Juga: Liburan Naik Gunung, Dua Anggota Polda Sumbar jadi Korban Erupsi Gunung Marapi
"Sebelumnya ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung," kata Rani.
Dia bilang, tidak ada informasi larangan mendaki atau kenaikan status gunung saat Zhafira mendaftar untuk pendakian. Ia juga berterima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafira.
Zhafira sempat mengirim video kondisinya yang terjebak dalam erupsi melalui telepon pendaki lain yang ia temukan.
"Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya," ucap Rani menggambarkan kondisi keponakannya.
Keluarga dan masyarakat berduka atas kehilangan Novita dan Wahlul serta para korban lainnya dalam bencana alam ini.
Tim SAR masih melakukan pencarian untuk satu korban yang masih belum ditemukan, berharap bisa memberikan kepastian kepada keluarga yang terdampak.
Tag
Berita Terkait
-
Liburan Naik Gunung, Dua Anggota Polda Sumbar jadi Korban Erupsi Gunung Marapi
-
Cerita Pilu Penyintas Erupsi Gunung Marapi Hadapi Hujan Batu
-
Profil Zhafirah Zahrim Febrina, Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi yang Berhasil Dievakuasi: Sempat Minta Tolong Ibu
-
Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat: 11 Korban Meninggal hingga Video Viral Permintaan Tolong
-
Sejarah Erupsi Gunung Marapi, Siklus Letusan 2-3 Tahunan, Erupsi Terbaru Makan 11 Korban Pendaki
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram