Suara.com - Perwakilan Komisioner Tinggi untuk pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk Indonesia, Mitra Salima Suryono menyayangkan banyak masyarakat Indonesia yang belakangan ini mengeluhkan soal masuknya pengungsi Rohingya ke Indonesia.
Padahal, ia mengatakan bahwa Indonesia bukan negara terbanyak yang menampung pengungsi Rohingya.
Menurutnya, pengungsi Rohingya tersebut merupakan korban kekerasan, intimidasi, dan pengusiran junta militer Myanmar. Mereka tak berupaya mencari keamanan di negara lain setelah tak mendapatkannya di negara sendiri.
"Banyak pertanyaan terkait kenapa mereka datangnya ke Indonesia saja? kenapa hanya Indonesia sendiri yang menerima beban dari kedatangan pengungsi rohingya ini? Itu juga sesuatu yang saya klarifikasi," ujar Mitra dalam diskusi daring, Kamis (28/12/2023).
Mitra menjelaskan, sejak awal kedatangan hingga sekarang, jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia mencapai 2.000 orang. Memang, terjadi penambahan signifikan dalam sebulan terakhir.
"Saat ini jumlah pengungsi yang baru-baru ini datang sejak pertengahan bulan lalu, adalah mungkin sekitar 1.500-an orang pengungsi Rohingya. Secara total jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia mungkin ada 2.000 orang," ucapnya.
Terbilang Sedikit
Kendati demikian, jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia masih terbilang sedikit. Negara lain seperti India, Malaysia, dan Bangladesh menampung lebih banyak.
"Contohnya di Malaysia. Di Malaysia itu ada 105 ribu pengungsi. Di India juga ada sekitar 22 ribu pengungsi Rohingya," katanya.
"Apalagi kalau kita bicara Bangladesh yang berbatasan langsung dengan Myanmar di sana jumlah pengungsi Rohingya yang ditampung hampir berjumlah 1 juta orang," tambahnya menjelaskan.
Dalam hal ini, negara-negara di Asia Tenggara yang berdekatan dengan Myanmar sudah melakukan pembagian tanggung jawab atau sharing responsibility. Setiap negara harus yang menjadi tujuan para pengungsi harus memberikan perlindungan.
"Jadi di sinilah seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di sinilah Indonesia memainkan peran sharing responsibility dalam hal penanganan dan pemberian bantuan terhadap pengungsi Rohingya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!