Suara.com - Mencermati situasi dan kondisi bangsa dan negara menjelang pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 mendatang, Pergerakan Advokat untuk Transformasi Hukum Indonesia (PATHI) merespon isu pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo.
Isu pemakzulkan disampaikan oleh perwakilan Petisi 100 kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD disebut PATHI sebagai Gerakan Pemakzulan Inkonstitusional.
PATHI menyatakan Petisi 100 patut diduga merupakan gerakan yang bersifat partisan, politis, dan terafiliasi elit politik. PATHI juga menyayangkan sikap Menko Polhukam yang menerima perwakilan tersebut, dan 'seolah-olah' membiarkan gerakan pemakzulan tersebut, dengan mengatakan “Saya ga bilang setuju atau tidak setuju (pemakzulan), silakan saja tapi bawa ke DPR".
Menurut deklarator PATHI, A. Yudo Prihartono, pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD ini sangat tidak etis, karena selain sebagai calon wakil presiden ia juga masih menjabat sebagai menteri aktif di Kabinet Indonesia Maju.
Setiap upaya “impeachment” harus mengikuti mekanisme konstitusi, bukan dilakukan demi kepentingan politik sesaat. Sebagai advokat, PATHI mendesak semua pihak yang terlibat dalam kontestasi pemilu saat ini untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan elit.
“Apalagi kami mendengar dari media mainstream bahwa ada LSM asing yang diduga melakukan propaganda dan intervensi di Pemilu 2024 dengan berkolaborasi dengan LSM-LSM lokal di bidang pemilu, sehingga perlu diwaspadai, bahkan kalau perlu diaudit sponsorshipnya," jelas Yudo, ditulis Selasa (16/1/2024).
Selain itu, PATHI juga menilai narasi-narasi yang muncul dalam pesta demokrasi ini nampaknya semakin bergeser dari kepentingan rakyat, dan terkesan mewakili kepentingan parpol dan elit politik, yang sebenarnya masih termasuk koalisi bahkan ada dalam kabinet Jokowi.
PATHI menyerukan agar seluruh tokoh, elemen masyarakat, advokat, akademisi, mahasiswa, dan seluruh para elit politik untuk tetap mengawal jalannya pemerintahan yang sah dan menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dengan aman dan damai, sehingga siapapun yang terpilih nanti bisa mengantarkan bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045.
"PATHI menyeru kepada seluruh tokoh, elemen masyarakat, advokat, akademisi, mahasiswa, dan seluruh para elit politik untuk tetap mengawal jalannya pemerintahan yang sah dan menyukseskan Pemilu 2024 dengan aman dan damai, sehingga siapapun yang terpilih nanti bisa mengantarkan bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045," tegas Yudo.
Baca Juga: Maruarar Sirait Dikabarkan Login ke PSI Usai Pamit dari PDIP, Grace Natalie Beri Jawaban Begini
Gusti Dawarja, deklarator PATHI lainnya mengaku prihatin dengan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap Presiden Jokowi dan keluarganya.
"Kami berpendapat upaya hukum ini tidak representatif, toh pemilu tinggal sebulan lagi," cetusnya.
Gusti mengatakan, bila ada dugaan kecurangan, potensi penyalahgunaan wewenang, dan ketidaknetralan dari aparat penegak hukum atau aparatur sipil negara (ASN), silakan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atau Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk soal etiknya.
Sementara Tito Pandjaitan, deklarator PATHI lainnya mengingatkan, agar tidak membuat narasi-narasi yang dapat mendelegitimasi pemilu dan transisi kekuasaan yang sah dalam berdemokrasi.
"Kalau membuat narasi yang dapat mendelegitimasi pemilu dan transisi kekuasaan yang sah dalam berdemokrasi ini terjadi ujung-ujungnya rakyat yang menjadi korban dari semua kepentingan elit," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain