Suara.com - Pada debat keempat Pilpres 2024 Minggu 21 Januari 2024, Cawapres 03 Mahfud MD menganggap bahwa pertanyaan Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka soal Greenflation sebagai 'receh'.
Namun, hal itu nampaknya mendapatkan sorotan juga dari Bos PT. Sritex, Iwan Lukminto. Dia menilai bahwa soal Greenflation ini sangat penting menjadi pembahasan pada debat keempat Pilpres 2024 kemarin.
Hal tersebut diungkapkan Iwan Lukminto saat Cawapres 02 Gibran mengunjungi PT. Sritex Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Baca Juga:
- Gibran Dianggap Tak Punya Etika Saat Debat, Nikita Mirzani Ikut Ngamuk: Sudah Dua Kali Minta Maaf
- 'Indonesia Seperti Kolam Susu' Sindiran Pedas Mahfud MD soal Food Estate di Gunung Mas, Tanam Jagung Pakai Polybag?
Dilihat dari unggahan akun YouTuber berita Surakarta dengan judul 'GIBRAN Sindir MAHFUD Bilang Receh Saat Debat!! Bos PT. SRITEX Akui Greenflation Penting Banget'
CEO PT Sritex, Iwan Lukminto dalam video awal dilihat dari unggahan tersebut memberikan hormat kepada Gibran yang sudah menyempatkan untuk melakukan silaturahmi.
"Yang saya hormati mas Gibran selaku Wali Kota Surakarta, dan sekaligus Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, dan beserta semua tim sukses," katanya.
"Alhamdulillah kita bisa diberikan kesehatan di gedung Sritex ini dalam keadaan sehat walafiat bersama Mas Gibran," tambahnya.
Menurut dia, saat ini perusahaan Sritex terus berkomitmen untuk mengembangkan textile dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional.
Baca Juga: Jumlah Harta Jokowi Usai Sebut Presiden dan Menteri Boleh Kampanye
"Sritex terus berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan industri textile, dan mewujudkan kedaulatan sandang, dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional," ucapnya.
Kata dia, TPT atau Tekstil dan Produksi Tekstil saat ini megalami penurunan akibat adanya regulasi yang lemah, geopolitik dan efek Covid-19.
"Ini yang kita ingin terus selesaikan, karena kita mempunyai hilirisasi sangat kurang saat ini, sekitar 50 persen, yang mungkin bisa kita tingkatkan lagi, dan lemahnya regulasi itu adalah import yang terlalu banyak," ungkapnya.
Sritex juga menginginkan bahwa di Jawa Tengah ini mempunyai income yang lebih tinggi lagi. Tentunya dengan mempersiapkan ekosistem, aturan import, serta membenahi hilirisasi dan mendorong para garmen di Indonesia.
"Saran kami, badan tekstil nasional ini sangat penting karena kami industri tekstil ini bersinggungan dengan 20 kementerian dan lembaga, terlalu banyak kami bersinggungannya, kami juga tidak punya suatu pos yang kuat misalnya diperdagangan kurang, jadi," sarannya.
Saat ini kata dia, investasi baru Rp 175 triliun untuk pengembangan tekstil. Dan saat ini pihaknya mempunyai targtkan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 1 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi