Suara.com - Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengatakan presiden hingga menteri boleh berpihak dan kampanye dalam kontestasi Pemilu 2024. Connie menyoroti pernyataan itu disampaikan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang merupakan lingkungan militer dan terdapat sejumlah anggota TNI.
Connie menilai Jokowi sedang 'menjual' TNI. Kok bisa?
"Karena kejadian di Halim kemarin, dan saya tidak terima TNI dijual sebagai latar belakang seperti itu," kata Conie pada diskusi yang digelar Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).
Conie mempertanyakan kesedian para anggota TNI yang hadir dalam agenda tersebut untuk dijadikan latar belakang saat melaksanakan wawancara dengan media. Terlebih, menurutnya, pernyataan Jokowi mengejutkan publik.
"Apakah beliau sudah izin kepada para perwira? Itu kan manusia bukan pajangan, gitu loh. Bahwa dia akan menyatakan hal yang akan mengejutkan seluruh masyarakat indonesia bahwa dia boleh berpolitik," tegasnya.
Conie menilai pada momen dengan latar belakang anggota TNI ada di sekitarnya, Jokowi ingin menyampaikan sebuah pesan.
"Saya menangkap presiden ngomong gini, 'saya presiden di belakang saya TNI.' Nah, kira-kira begitu, kebetulan yang jadi korban TNI AU, kasian bangat," ujarnya.
Oleh karenanya, dengan pernyataan tersebut, Jokowi disebut bukan hanya mengkhianati negara, namun juga TNI.
"Juga mengkhianati TNI. Lihat dong adek TNI itu yang pakai baju hijau. Pernah enggak ditanya akan difilmkan gitu? Saya yakin enggak pernah," tegasnya.
Baca Juga: Disemprot Opung Luhut soal Contekan, Tom Lembong Balas Begini
"Kalau baca Undang-Undang TNI, ya harus bebas politik, mereka mendekati gambar baliho enggak boleh. Apalagi presiden sudah ngomong saya boleh berpolitik terserah saja. Nah, jadi ini bahaya bener terjadinya kejahatan politik oleh presiden," sambungnya.
Pernyataan Jokowi
Jokowi sebelumnya menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memihak dan berkampanye, termasuk bagi seorang Presiden. Hal itu ditegaskan Jokowi saat ditanya tanggapannya mengenai menteri yang tidak ada hubungan dengan politik justru jadi tim sukses.
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja, presiden itu boleh loh kampanye, boleh loh memihak," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Meski bisa ikut kampanye, Jokowi menegaskan presiden sekalipun tidak boleh menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik atau kampanye.
"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, boleh menteri juga boleh," kata Jokowi.
Hal senada ditegaskan Jokowi menanggapi pertanyaan bagaimana memastikan tidak ada konflik kepentingan pejabat negara yang ikut kampanye.
"Itu saja yang mengatur itu hanya tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Cerita Tom Lembong Disemprot sampai Dibilang 'Bodoh' oleh Jokowi, Tumbuh Sakit Hati?
-
Hasto: Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode yang Selama Ini Ditolak PDI Perjuangan
-
Masuk Kategori Perbuatan Tercela, Jokowi Bisa Dimakzulkan Gegara Ucapannya!
-
Disemprot Opung Luhut soal Contekan, Tom Lembong Balas Begini
-
Survei Media Inggris Tempatkan Prabowo Penganut Jokowinomics Ungguli Anies dan Ganjar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026