Suara.com - Aksi di luar nalar yang dilakukan Pasukan Israel untuk membunuh Warga Palestina makin tak terkendali. Pada Selasa (30/1/2024) pagi ini dilaporkan pasukan khusus Israel menyamar menjadi dokter dan perawat menyusup masuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin untuk membunuh tiga warga sipil.
Dilansir dari Kantor Berita Resmi Palestina, WAFA, dua dari tiga pemuda Palestina yang dibunuh pasukan khusus Israel tersebut merupakan saudara.
Mereka yang meninggal ditembak Pasukan khusus Israel itu, yakni Mohammad dan Basil Ayman Al-Ghazawi yang merupakan saudara kandung. Satu korban meninggal lainnya, Mohammad Walid Jalamna.
Basil diketahui sebelumnya terluka dan telah menerima perawatan di rumah sakit sejak 25 Oktober 2023.
Sementara itu, sumber dari dalam rumah sakit mengungkapkan bahwa ada 10 anggota pasukan khusus Israel yang menyamar, mereka menggunakan pakaian sipil, berpakaian seperti dokter dan perawat, masuk ke rumah sakit.
Setelah masuk ke rumah sakit, pasukan tersebut menuju ke lantai tiga, dan membunuh ketiga pemuda tersebut menggunakan pistol berperedam.
Aksi tak berperikemanusiaan itu kemudian direspons Menteri Kesehatan Mai Alkaila yang meminta Majelis Umum PBB serta lembaga-lembaga internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk mengakhiri serangkaian kejahatan.
Aksi kejahatan yang sehari-hari dilakukan pendudukan terhadap rakyat Palestina dan pusat kesehatan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta untuk memberikan perlindungan yang diperlukan untuk pusat perawatan dan kru ambulans.
Ia juga menambahkan, bahwa setelah tiga pemuda terbunuh dalam operasi Tentara Khusus Israel di Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, merupakan kejahatan yang terjadi setelah puluhan kejahatan dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap pusat perawatan dan staf medis.
Baca Juga: Update: 25.105 Warga Palestina Jadi Korban Serangan Israel, Mayoritas Anak-anak
Tak hanya itu, aksi biadap Tentara Israel itu melanggar hukum internasional. Padahal, hukum internasional memberikan perlindungan umum dan khusus terhadap lokasi sipil, termasuk rumah sakit, sesuai dengan Konvensi Jenewa Keempat dan Protokol Tambahan Pertama dan Kedua pada Konvensi Jenewa tahun 1977 dan Den Haag tahun 1954.
Pasukan nasional menyerukan pemogokan umum di Jenin menyusul pembunuhan tiga pemuda oleh Israel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi