Suara.com - Prof Ikrar Nusa Bhakti menyebut Jokowi sebagai pembunuh politik yang tidak berperasaan. Hal itu diungkap Ikrar Nusa saat berbincang dengan Abraham Samad dalam program podcast Abraham Samad Speak Up.
Ikrar Nusa juga menyinggung moral politik dari Presiden Jokowi. Berusaha membangun dinasti politik. Sampai melupakan partai dan teman perjuangan yang dulu mendukung Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden.
"Bahkan berusaha mendiskreditkan partai dan kawan seperjuangan. Agar calon nomor 3 lenyap dari pembicaraan masyarakat," kata Ikrar Nusa, dikutip dari podcast Abraham Samad.
Baca Juga:
Dorothea Eliana Indah Wanita yang Setia pada Si Gembel Kolektif Absolut Adian Napitupulu
Pengasuh Pondok Pesantren Tertua di Jatim Beri Kode 2 Jari, Sosok Ini Disebut Jadi Kunci
Gibran Motoran di Bandung, Marshel Widianto: Mas Motornya Ngalangin yang Lain
Dia mengatakan, sikap Jokowi tersebut telah membajak demokrasi Indonesia. Tapi tidak sedikit yang menyebut Jokowi mengkhianati bangsa Indonesia.
Sebab demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, yang tinggal beberapa langkah lagi menuju sempurna dijalankan. Dimana orang akan memilih calon presiden atas dasar kemampuan. Bukan karena bansos.
Baca Juga: Adu Pendidikan Jokowi vs Luhut: Disebut Sopir Angkot dan Kenek oleh Eks Mendag Ini
"Sekarang benar hancur," ungkap Ikrar.
Ikrar menyebut Jokowi tidak malu lagi membangun dinasti politik keluarga.
"Apa yang saya katakan ini bukan hanya kekuasan untuk kelompok tapi juga untuk keluarga. Karena dia tidak akan berbagi kekuasaan dengan kelompok yang selama ini mendukung dia".
Ikrar mencontohkan, salah satu anak Jokowi jadi ketua partai, dan satunya lagi Calon Wakil Presiden. Anak mantu mulai dititipkan sebagai calon Gubernur Sumatra Utara.
Faktor Sayang Anak
Sebelumnya dalam wawancara dengan salah stasiun TV, Analis politik Ikrar Nusa Bhakti juga mengungkapkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Padahal seharusnya jika presiden ingin berkampanye, maka harus mengajukan cuti terlebih dulu.
"Faktor sayang anak itu, saya mengutip Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pemilu 2024 dikatakan salah satunya ada unsur 'politik sayang anak'," kata Ikrar Nusa Bhakti dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Selasa, 30 Januari 2024.
Ikrar menilai bahwa Jokowi sibuk berkampanye belakangan ini. Hal itu tentunya melanggar undang-undang.
"Kita masyarakat pasti sudah memahami ngapain presiden capek-capek pergi ke wilayah Jawa Tengah sampai berkali-kali," ujar Ikrar.
Dalam wawancara dengan Abraham Samad, Ikrar Nusa menyebut aksi Jokowi ke Jawa Tengah sebagai bentuk pembunuhan karakter terhadap Ganjar Pranowo.
"Character assassination," kata Ikrar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat