Suara.com - Kantor Komisi untuk Orang Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) digeruduk sejumlah orang yang mengaku Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI pada Senin (5/2/2024).
Mereka menuding KontraS sebagai pemicu kekacauan dan perpecahan karena menyuarakan isu pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dua hari sebelumnya, yakni pada Sabtu 3 Februari, sejumlah organisasi mahasiswa dan kelompok lainnya yang sedang melakukan rapat konsolidasi bertajuk 'Pemilu Curang dan Pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi)' di Balai Warga, yang berlokasi di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta dibubarkan dan diintimidasi, serta seorang di antaranya mengalami tindak kekerasan.
Menanggapi dua rangkaian peristiwa tersebut, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Delpedro Marhaen menduga, ada upaya intimidasi bagi kelompok masyarakat yang mengkritisi Jokowi.
"Patut diduga ada upaya penggalangan kekuatan melalui tangan-tangan pihak lain untuk mengintimidasi dan melakukan kekerasan terhadap diskusi-diskusi yang membahas kritik terhadap Presiden Jokowi terkait situasi politik saat ini," kata Pedro sapaan akrab Delpedro kepada Suara.com, Selasa (6/2/2024).
Ia mengemukakan tekanan seperti itu bukan sesuatu yang baru, serangan terhadap kebebasan berkumpul, berpendapat, dan berekspresi di kampus juga marak terjadi sebelum-sebelumnya.
"Baru-baru ini Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo dan sivitas akademika UI lainnya diintimidasi terkait sikap mereka yang menyuarakan pesan kritik untuk Presiden Jokowi. Intimidasi yang datang dari aparat tersebut meminta para akademisi UI untuk tidak menyampaikan petisi tersebut," kata Pedro.
Upaya penggembosan dari para akademisi juga disebut Pedro,diserang dengan label gerakan partisan, politik praktis dan kepentingan elektoral lainnya.
"Celakanya, tuduhan-tuduhan itu justru datang dari orang-orang di dalam pemerintahan yang kemudian didukung oleh para pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," katanya.
Baca Juga: Detik-detik Kantor KontraS Digeruduk Puluhan Orang karena Dituding Provokator Isu Pemakzulan Jokowi
Dia pun menyebut upaya tersebut membahayakan demokrasi.
"Purbasangka dan pelabelan yang dilakukan oleh orang-orang di pemerintahan terhadap gerakan moral dan sikap kritis akademisi yang mengkritik Presiden Jokowi terkait situasi politik saat ini merupakan tindakan yang berbahaya bagi demokrasi," ujar Pedro.
Di sisi lain, disebutnya selain melanggar kebebasan sipil, mereka di Lokataru Foundation memandang hal itu sebagai bukti kepemimpinan Jokowi yang terdesak.
"Terutama kebebasan akademik, intimidasi dan kekerasan yang terjadi saat ini dipandang oleh Lokataru Foundation sebagai tanda-tanda kepemimpinan Presiden Jokowi yang semakin terdesak," tegas Pedro.
"Gelombang kritik yang meluas dalam masyarakat mengindikasikan bahwa legitimasi Presiden semakin merosot, namun pemerintah berupaya menekannya dengan menggunakan berbagai cara demi mempertahankan kekuasaannya," sambungnya.
Lokataru Foundation mendesak serangan terhadap pihak-pihak pengkritik Jokowi untuk dihentikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris