Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mantap berada di kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini rela melepaskan jabatannya dari Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebuah video Ahok menyampaikan dukungannya terhadap Ganjar viral di media sosial Twitter pada Senin (5/2/2024). Pada momen tersebut, ia nampak berbicara di hadapan pendukungnya para Ahokers.
"Kalau Ahokers mau dengarkan saya mendukung Presiden Pak Ganjar untuk terpilih," katanya dalam video yang diunggah akun @ch_chotimah2.
Ahok mengatakan jika tidak berada dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran serta prikemanusiaan, dirinya tidak layak disebut Ahokers.
"Jadi siapapun saudara di sini kenapa jadi Ahokers karena kita berdiri memperjuangkan apa itu kebenaran, apa itu keadilan, apa itu kejujuran, apa itu kemanusiaan. Ini dasar kita," ungkapnya.
Menurut Ahok, pesan-pesan tersebut selalu disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selama ini.
"Itu yang selalu ibu mega sampaikan pada saya. Mohon maaf kalau partai beda," tutur dia.
Ahok juga menceritakan anggapan orang yang menilainya sebagai sosok yang bodoh karena mengikuti Megawati.
"Orang bilang saya ini goblok ikut ibu megawati, ngapain ikut nenek-nenek katanya. Kalau mau ikut ya ikut pemenang dong, presiden dong, berkuasa toh," ucapnya.
Untuk itu, bagi Ahok jika tidak berada di barisan yang membela kebenaran hingga prikemanusiaan tidak pantas disebut sebagai Ahokers.
"Makanya bagi saya sama seperti Ahokers, saya pun bernama Ahok kalau tidak berdiri di atas kebenaran keadilan dan kejujuran dan prikemanusiaan tidak patut disebut Ahokers," tegas dia.
Lebih lanjut, Ahok juga menyinggug soal bantuan sosial (bansos) pemerintah yang dibagikan kepada masyarakat. Ia menyebut hal itu bukanlah bentuk keadilan sosial.
"Bagi saya hidup ini mau jadi kaya raya tapi membiarkan rakyat hanya mendapat bantuan sosial bukan keadilan sosial," sebutnya.
Ahok mengungkapkan jika Indonesia dibentuk para proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial, bukan bantuan sosial.
"Negara ini didirikan dengan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia bukan mewujudkan bantuan sosial," terangnya.
Berita Terkait
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
Megawati Repost Sindiran Anak Tiri Voli Putri Indonesia Raih Perunggu, Sindir Timnas Indonesia U-22?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK