Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan penyebab Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak jadi mengusung Puan Maharani sebagai capres.
Diketahui sebelum PDIP resmi menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres, beredar isu partai berlambang banteng itu hendak mencalonkan Puan Maharani sebagai capres.
Isu itu santer beredar di kalangan internal PDIP maupun di publik. Ahok, yang merupakan kader PDIP, sempat termakan kabar tersebut.
Baca Juga:
Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
"Saya dulu berpikir Megawati akan ngotot minta Mbak Puan jadi Presiden atau Wapres," ujar Ahok dikutip dari Youtube Eropa untuk Ganjar Mahfud.
Ahok lalu menanyakan hal itu langsung ke Megawati. Kepada putri Bung Besar, Ahok mempertanyakan mengapa Mega tidak juga mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.
Saat itu menurut Ahok, Megawati beralasan belum mau mendeklarasikan capres karena takut diserang begitu cepat.
Baca Juga: Keras! Ahok Sindir Jangan Mau Ditakut-Takuti 2 Putaran akan Menghabiskan Uang
"Beliau bilang begini, kan partai dalam kongresnya sudah menyerahkan sepenuhnya hak prerogatif kepada saya. Saya sudah sampaikan dengan tegas capres itu dari kader kita sendiri," ucap Ahok menirukan jawaban Megawati.
Karena itu Ahok mengatakan, Mega beranggapan untuk apa cepat-cepat mendeklarasikan capres karena toh yang diusung nantinya adalah kader PDIP.
Ahok lalu menanyakan mengenai isu keinginan Megawati mengusung anaknya, Puan Maharani sebagai capres dari PDIP.
"Lalu ibu mengatakan, salah apa kalau Mbak Puan mau jadi presiden, Saya menyiapkan mbak Puan itu dari kecil," kata Ahok mengulang jawaban Megawati ketika itu.
Mendengar perkataan Mega, Ahok langsung berpikir bahwa isu Ketua Umum PDIP akan mengusung Puan sebagai capres adalah benar.
Tapi Ahok menuturkan, Megawati memberi jawaban lanjutan yang melegakan hati. Menurut Ahok, Mega tidak akan mengusung Puan jika tidak diterima rakyat.
Berita Terkait
-
Keras! Ahok Sindir Jangan Mau Ditakut-Takuti 2 Putaran akan Menghabiskan Uang
-
Luhut Tanggapi Pertemuan Sri Mulyani yang Mau Mundur Tapi Tak Diizinkan Megawati: Nggak Tahu Saya!
-
Hotman Paris Hardik Ahok Gegara Nyinyiri Presiden Jokowi: Nggak Tau Diuntung!
-
Ahok Sesalkan Gibran Cawapres Prabowo, Harusnya Capres: Lu Menang 2 Kali
-
Koar-koar Didikan Militer, Ganjar Pranowo: Saya Tidak Diajari untuk Mencla-Mencle
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana