Suara.com - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni memprotes pernyataan Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, yang menyebut Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, meminta untuk bertemu Presiden Jokowi di Istana.
Crazy Rich asal Tanjung Priok itu menyebut Paloh datang atas undangan Jokowi untuk makan malam bersama. Ia meminta Ari untuk tidak menyebarkan informasi yang salah kepada publik.
“Pak Surya Paloh itu diundang makan malam Pak Ari KSP. Bukan memohon waktu menghadap bapak presiden,” kata Sahroni lewat unggahannya di Instagram, Senin (19/2/2024).
Sahroni meminta Ari tidak menyebarkan berita yang salah ke masyarakat terkait pertemuan Paloh dan Jokowi.
"Bapak Ari jangan salah menyebarkan informasi ke publik,” jelas Sahroni.
Selain itu, pimpinan Komisi III DPR RI itu juga mempertanyakan maksud Ari melontarkan pernyataan tersebut. Ia meminta Ari untuk tidak ikut campur urusan Paloh dan Jokowi.
Sebab, menurut Sahroni, Paloh dan Jokowi merupakan sahabat. Oleh karena itu, pertemuan Paloh-Jokowi menjadi urusan kedua elite politik tersebut.
“Lagian kenapa Pak Ari, kenapa? ada masalah sama bapak saya? Urusan Pak Surya Paloh itu urusan dengan Pak Presiden langsung, kita nggak usah ikut campur,” ujar dia.
“Pertemuan belia-beliau kan sahabatan jadi serah beliau beliau dong,” sambungnya.
Baca Juga: Banteng Siap jadi Oposisi, Jokowi Tetap Santuy: Tanyakan Saja Beliau-beliau di PDIP
Sebagaimana diketahui, Jokowi menggelar pertemuan dengan Paloh pada Minggu (18/2) malam. Pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Jakarta secara tertutup.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh banyak berbicara berbagai hal. Mulai dari dinamika politik hingga pemilu.
“Silaturahim (Jokowi dan Surya Paloh) membicarakan agenda agenda kebangsaan, (upaya) menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana melalui pesan singkat.
Menurut Ari, Jokowi sebelumnya menegaskan bahwa silaturahim dengan tokoh-tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara.
Berita Terkait
-
Banteng Siap jadi Oposisi, Jokowi Tetap Santuy: Tanyakan Saja Beliau-beliau di PDIP
-
Usai Bertemu Surya Paloh, Jokowi: Saya Ingin Jadi Jembatan untuk Semuanya
-
NasDem Ungkap Alasan Surya Paloh Mau Diundang Makan Malam oleh Jokowi
-
Sepiring Mi Dan Semangkuk Bakso, Saksi Bisu Pertemuan Jokowi-Surya Paloh
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
OJK: Jakarta Peringkat Ketiga Aduan Investasi Bodong, Kerugian Nasional Capai Rp142 Triliun
-
Bobby Nasution Minta Maksimalkan KUR dan KPP untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
Anggaran DKI Dipotong Rp16 T, Wagub Rano Karno Tak Protes: Ini Jurus Baru Cari Dana
-
MBG 2025 Berantakan, Kritik Pedas Netizen Bandingkan dengan PMTAS di Era Orde Baru
-
Pramono Resmikan Klinik Pertama di Stasiun MRT: Urban Wellness di Tengah Mobilitas Kota
-
Mensos Gus Ipul Ungkap 1,9 Juta Penerima Bansos Tak Layak, BPS Ambil Alih Data
-
Dibunuh di Toilet Masjid, Modus Keji Pelaku Sodomi Anak di Majalengka: Dibujuk Ini saat Main Sepeda!
-
Dedi Mulyadi 'Ngamuk', Ancam Pecat Anak Buahnya Jika Terbukti Bohong Soal Anggaran Mengendap Rp4,1 T
-
KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Anjlok Dekat Stasiun, KCI Lakukan Rekayasa Perjalanan
-
Ditantang KDM Soal Dana Mengendap Rp4,1 T, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia