Suara.com - Seorang warga di Kabupaten Banteng, Sulawesi Selatan, diduga mengalami gangguan kejiwaan. Setelah jagoannya di Pemilihan Presiden 2024 kalah dalam hitung cepat.
Video diduga salah satu pendukung calon Presiden itu viral di media sosial. Pria itu diduga depresi setelah melihat hasil Pemilihan Presiden 2024.
Dalam video yang diupload akun Bunda Rayhan 03 di TikTok terlihat pria tua yang ada di video itu tampak gelisah dan mengomel tidak jelas. Ia berucap istighfar sambil menyebut kata, "nomor dua" berulang kali.
Dalam narasi di video tersebut dituliskan pria itu diduga stres karena calon presiden yang didukungnya kalah.
Ia bahkan harus dirujuk ke rumah sakit jiwa di Kota Makassar.
Namun, ia tidak menyebutkan siapa calon yang didukungnya. Ia hanya menyebut sudah bertarung sendirian.
"Nomor dua, nomor dua semua yang ambil itu suara. Saya bertarung sendirian. Saya bertarung sendirian," ujarnya sambil menangis.
"Jadi kalau ada yang tidak mendengar, kucolok lehernya, tidak pakai pisau. Semuanya demi bendera merah putih, Indonesia merdeka. Allahu Akbar," ungkapnya lagi.
Warga sekitar yang ketakutan terpaksa mengamankan pria itu ke rumah sakit jiwa. Tak lama berselang ada ambulans dan petugas kesehatan Kabupaten Bantaeng datang mengevakuasinya.
Baca Juga: Opie Kumis Jadi Tempat Curhat Caleg Stres yang Kalah di Pemilu 2024
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Syamsul yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku pria yang ada di video itu merupakan warga kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
"Iya, betul. Sudah kami telusuri dan beliau adalah warga Bantaeng," ucapnya saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id, Selasa, 20 Februari 2024.
Namun, kata Syamsul, pria itu sudah lama mengalami gangguan jiwa atau depresi. Tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden 2024.
"Jadi kami tanya keluarganya dan orang sekitar apakah pendukung salah satu paslon? katanya bukan. Sudah lama sakit jiwa dan sedang kambuh," ucapnya.
Syamsul mengaku pasien tersebut sudah dibawa kembali ke Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Kota Makassar untuk menjalani perawatan kejiwaan.
"Sebelumnya juga sudah pernah (dirawat). Pas membaik pulang ke Bantaeng dan sekarang sakitnya kambuh lagi," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka
-
Ini Penampakan Uang Rp 500 Juta yang Diamankan KPK dari OTT Bupati Ponorogo
-
Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Begini Kronologi Bocah Bilqis Diculik Wanita Misterius
-
Drama Penculikan di Makassar Berakhir, Bocah Bilqis Ditemukan Selamat di Jambi Usai Sepekan Hilang
-
KPK Beberkan Aliran Suap Proyek RSUD Ponorogo: Bupati Sugiri Diduga Terima Rp 1,4 Miliar
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji