Suara.com - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi pro kontra pemberian pangkat jenderal kehormatan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Banyak kalangan menganggap Prabowo tidak layak mendapat pangkat jenderal kehormatan karena statusnya adalah pecatan TNI.
Fahri Hamzah membantah pendapat tersebut. Ia mengatakan, langkah Presiden Jokowi memberi pangkat jenderal kehormatan Prabowo karena tahu Prabowo tidak pernah dipecat dari TNI.
Baca Juga:
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
Harta Berlimpah Dedi Mulyadi yang Heran Orang Ribut Beras Mahal, Punya Duit Rp7,8 M
"Mari kita hentikan kecurigaan dan fitnah kepada pak Prabowo. Karena pak Jokowi telah membaca yang sebenarnya bahwa pak prabowo berhenti secara terhormat dari TNI," ujar Fahri Hamzah di akun X.
Dengan adanya pemberian pangkat jenderal kehormatan ini menurut Fahri Hamzah, membantah semua hoaks yang berkembang sejak 1998.
Sebagai angkatan reformasi 1998, Fahri mengerti berapa getir perasaan Prabowo karena seluruh dosa Orde Baru seolah harus ditanggung sendiri.
Baca Juga: Sudah Punya Jaminan Pensiun Seumur Hidup, Ganjar Pastikan Ogah Masuk Kabinet Prabowo
Tapi lanjutnya, Prabowo menelan semua itu sepanjang masa sampai sekarang. Fahri mengatakan, tak pernah sekalipun Prabowo melawan dan menjelekkan TNI.
"Saya sendiri karena mendengar dari dekat apa yang terjadi saya tau tapi kesimpulannya: semuanya fitnah. Mungkin fitnah itu yang menjadikan Prabowo sebagai tumbal yang baik buat negara, kata prabowo, “baiklah saya yang mengalah”. Sekali lagi, ia telan semua fitnah seperempat abad lamanya!" tulis Fahri.
Menurut dia, bangsa besar ini harus melepaskan beban-beban masa lalunya, agar ringan langkahnya ke depan karena ingin menjadi negara besar dan memimpin manusia.
"“ikut serta dalam ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”, sebagaimana amanat pendiri bangsa!" ujar Fahri Hamzah.
Berita Terkait
-
Sudah Punya Jaminan Pensiun Seumur Hidup, Ganjar Pastikan Ogah Masuk Kabinet Prabowo
-
5 Potret Prabowo Subianto Berseragam TNI, Kini Resmi Sandang Pangkat Jenderal Bintang 4
-
Abu Janda Yakin Persahabatan Jokowi dan Prabowo Bisa Bawa Indonesia Lebih Maju
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Jokowi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo: Menentang Nawacita!
-
Zainal Arifin Mochtar soal Pemberian Bintang Empat: Malu Tak Gentarnya Makin Mantap
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal