Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, merespons kabar yang didengar Sudirman Said mengenai adanya upaya membentuk koalisi besar dan menyisakan dua partai sebagai oposisi pemerintah.
Anies santai menanggapi hal tersebut. Ia menyatakan bahwa ketiga partai pengusungnya yakni Partai NasDem, PKB, dan PKS saat ini tetap solid untuk mengusulkan hak angket kecurangan Pemilu.
"Bismillah, Insyaallah yang tiga partai ini, partai perubahan itu solid akan mengusung hak angket," ucap Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, dikutip Senin (4/3/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan banyak berkomentar terkait bisik-bisik yang didengar Sudirman.
"Toh kita masih menunggu sampai hasil Pemilu semuanya selesai, kan kita belum selesai, belum selesai penghitungannya," kata Anies.
Anies menyebut bahwa partai pengusung tidak terlalu memikirkan terkait sikap-sikap politik ke depan selain usulan hak angket.
"Partai koalisi solid mengusung hak angket, dari situ dulu nanti kita lihat ke depannya gimana," jelas Anies.
Pernyataan Sudirman
Sebelumnya, Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said mendengar kabar adanya upaya kooptasi tengah dijalankan. Menurut Sudirman, kooptasi itu terjadi lantaran dia mendengar adanya kabar bahwa hampir semua partai politik akan membuat koalisi besar dan menyisakan satu atau dua di luar koalisi tersebut.
“Ada satu perbincangan di luar seolah-olah yang akan dilakukan adalah mengajak hampir seluruh partai dalam satu koalisi besar kemudian menyisakan satu dua. Itu sebetulnya bukan pikiran yang sehat untuk menjaga demokrasi,” kata Sudirman saat ditemui di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2024).
Dia menilai, rangkaian Pemilu 2024 saat ini belum selesai sehingga sikap partai politik bisa menunggu semua tahapan pemilu rampung.
Sudirman mengaku berharap pihak yang menang bisa memerintah, sementara kubu yang kalah menjadi penyeimbang untuk mempertahankan demokrasi.
Jika satu atau dua partai politik berpindah koalisi, Sudirman mengaku hal itu bukan menjadi persoalan. Namun, jika kepindahan itu memiliki niat kooptasi, dia menganggap hal itu berbahaya untuk demokrasi.
Sudirman mengaku tidak mengetahui siapa pihak yang sedang melakukan kooptasi. Meski begitu, dia mengakui bahwa Presiden Joko Widodo memungkinkan untuk melakukan kooptasi seluruh kekuatan politik.
“Presiden kita itu sudah menjadi master of cooptation jadi mengkooptasi seluruh kekuatan dengan cara mengafiliasikan bahkan bukan hanya eksekutif, tapi juga legislatif dikontrol, yudikatif dikontrol, dan ini memang menimbulkan negara bergerak seperti tanpa kendali. Itu menurut saya bisa membahayakan situasi,” tandas Sudirman.
Berita Terkait
-
Wajib Ditiru! Adab Anies Saat Lakukan Hal Romantis Ini kepada Fery Farhati
-
Anies Baswedan Buka Suara soal Peluang Maju di Pilgub DKI Jakarta 2024
-
Anies Kumpul Bersama Ubah Bareng: Kita Gaungkan Terus Gerakan Perubahan
-
Suara Nasdem, PKS dan PKB Naik di Jakarta, Parpol Koalisi Anies Bakal Dipertahankan untuk Pilkada DKI
-
Nasdem Masih Ngarep Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada DKI Jakarta
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional