Suara.com - Fahri Hamzah terus saja dihujat oleh netizen di media sosial X (Twitter). Semua terjadi sejak politikus Partai Gelora mendukung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Nyaris setiap cuitan mantan Wakil Ketua DPR RI itu dinyinyiri netizen. Bahkan, ketika Fahri tidak membahas politik pun, ia tetap diserang.
Seperti saat Fahri Hamzah dalam cuitannya membahas tentang shalat tarawih. Diketahui, umat Islam yang ikut pemerintah berdasarkan sidang Isbat sudah melaksanakan tarawih hari ini, Senin (11/3/2024). Sedangkan yang ikut Muhammadiyah, sudah melakukan tarawih di hari kedua.
Dalam cuitannya, Fahri mengajak untuk melakukan tarawih. Ia pun mendoakan situasi setelah ibadah Ramadan akan menjadi sejuk. Uniknya, Fahri juga mengunggah fotonya sedang menggenakan sorban.
"Kita taraweh malam ini ya. Semoga adem semua setelah ini," tulis Fahri dalam @Fahrihamzah, Senin (11/3/2024).
Tak menunggu lama, cuitan Fahri langsung diserbu netizen. Mayoritas menghujat mantan politikus PKS itu.
"Selama hatimu penuh kebusukan dan terlibat secara langsung kebusukkan-kebusukkan itu, jangan pamer ibadah elu sbb hal itu bkn utk dipamerkan. bahkan air wudhupun tidak dpt menyembunyikan wajahmu yg suram dan gelapnya hati serta jiwamu," kata @Ikalel_Eotas.
"Jng lupa ajak ketum Golkar buka puasa modal 15ribu," kata @Dimasjoko12.
"Ngitung Rakaat tarawehnya pake sirekap pak biasa dalah kajian piqh banyak perbezaan," kata @fMuzaky.
"Ini nih yg namanya politisasi agama. Sholat sholat aja RI, ga usah pamer. Toh gak bakalan lolos ke Senayan kan?" cuit @CallMEdoel.
"Mudah-mudahan bisa cepat mengademkan diri, cepat tobat dan sadar kalau sudah mendukung perusak aturan konstitusi dan politik bapak-anak-mantu, mumpung bulan Ramadhan," komentar @seriusboongan.
"Maksudmu adem setelah di curangi? Pantes kau gak lolos jadi dewan," tulis @aryadhanadipa_1.
"Semoga yg curang jadi insaf," kata @joni6679.
"Oke bos, tp klo taraweh jngn mikirin Gelora ya bos," kata @DDewata3656.
"Alhamdulillah, semoga ramadhan ini bapak fakhri tobat menyadari segala kesalahan nya karena ikut jokowi untuk merusak bangsa ini, minta doa nya 01 menang pak," kata @bajjjoy.
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati