Suara.com - Di tengah banjirnya ucapan selamat dari pemimpin dunia kepada Prabowo Subianto, ada sejumlah negara yang hingga detik ini belum memberi ucapan selamat ke capres nomor urut 02 itu.
Salah satu negara yang belum mengucapkan selamat ke Prabowo adalah negara adidaya Amerika Serikat. Bagi Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi hal ini sangat menarik.
Sebab pemimpin negara-negara besar lain seperti Rusia, Inggris, Turki, sudah mengucapkan selamat lebih awal ke Prabowo.
Baca Juga:
Polemik Penggusuran Rumah Warga di IKN, Said Didu: Bapak Presiden Semoga Masih Punya Nasionalisme
Ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Gibran Banjir Panggilan 'Mas Wapres'
"Tapi hingga beberapa waktu lalu, misalnya Biden belum mengucapkan selamat ke Prabowo atau representasi dari pemerintah Amerika," kata Burhanuddin dikutip dari Youtube tvOneNews.
Menurut Burhan, apakah Presiden AS Joe Biden menunggu terlebih dahulu proses penghtungan di KPU sehingga lebih formal ucapan selamat yang mereka sampaikan ataukah ada masalah lain.
Pakar Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana memberikan analisanya mengenai sikap Amerika Serikat ini. Menurut dia ada dua hal yang membuat AS belum memberi ucapan selamat ke Prabowo.
Baca Juga: Makna Politis Ucapan Selamat Para Pemimpin Dunia ke Prabowo Subianto
Pertama kata dia, di AS biasanya tradisinya adalah setelah KPU menyampaikan hasil baru mereka menyampaikan selamat.
Kedua menurut Hikmahanto, AS punya pengalaman isu masalah kecurangan dan sebagainya dalam konteks Joe Biden mengunggguli Presiden Donald Trump.
"Itu kan juga ada proses sama yang seperti kita alami di Indonesia. Mungkin Joe Biden akan hati-hati sekali dalam menyampaikan ucapan selamat ke Prabowo," ujar dia.
Hikmahatno yakin tidak ada maksud-maksud politis yang sifatnya bisa merugikan hubungan kedua negara di balik sikap Joe Biden terhadap Pilpres RI.
"Misal Joe Biden tidak setuju Prabowo jadi presiden bisa diarahkan ke masalah politis dan AS akan kehilangan pengaruh ke Indonesia. dan Indonesia justru akan mendekat ke China sesuatu yang tidak dikehendari Amerika Serikat," tuturnya.
Berita Terkait
-
Makna Politis Ucapan Selamat Para Pemimpin Dunia ke Prabowo Subianto
-
Netizen Penasaran Prabowo Tak Bikin Caption Foto Bersama Titiek Soeharto
-
Prabowo-Gibran Belum Resmi Menang, Pengrajin Bingkai Ini Pede Pamerkan Foto Presiden-Wakil Presiden 2024
-
KawalPemilu Diserang Pendukung Paslon yang Kalah, Burhanuddin Muhtadi Ibaratkan Orang Sakit Keras
-
Begini Kata AHY Soal Posisi Demokrat di Kabinet Baru Jika Prabowo-Gibran Resmi Menang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu