Suara.com - Amerika Serikat menekan Ukraina agar menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan bahwa tindakan tersebut dapat mengakibatkan kenaikan drastis harga minyak global serta memicu tindakan pembalasan.
Seperti yang dilaporkan Financial Times via Sputnik, hal tersebut dengan mengutip sumber yang mengetahui diskusi tersebut.
Washington terus-menerus memperingatkan para pejabat senior di dinas keamanan Ukraina dan direktorat intelijen militer negara itu atas serangan pesawat tak berawak yang "sangat berani" oleh Kiev yang menargetkan kilang, terminal, dan depot minyak di Rusia bagian barat.
AS juga mengkhawatirkan kemungkinan pembalasan dari Rusia dengan menargetkan infrastruktur energi yang vital bagi Barat. Ini termasuk jaringan pipa yang membawa minyak dari Kazakhstan melalui Rusia. Jika Ukraina terus melancarkan serangan terhadap fasilitas Rusia, demikian disampaikan dalam laporan tersebut.
Konflik militer antara Ukraina dan Rusia telah menyebabkan saling serang menggunakan drone. Ukraina telah meningkatkan serangan drone dan serangan lainnya terhadap Rusia, termasuk kilang minyak, menjelang pemilihan presiden Rusia yang berlangsung pada 15-17 Maret. (Antara)
Berita Terkait
-
Rapper Lil Jon Putuskan Mualaf di Ramadhan 2024, Namanya Ganti Jadi Ini
-
Presiden Zelensky Ucapkan Selamat Ke Prabowo, Bicara Langsung Via Telepon
-
Perkakas Dapur Made in Indonesia Laku Keras di Chicago, Terjual Rp133,19 Miliar
-
Mobil Tak Lolos Emisi di Inggris akan Disumbangkan ke Ukraina untuk Kebutuhan Kemanusiaan
-
Ngeri! Tentara Bawa Senjata Otomatis Masuk ke TPS, Publik: Pantes Putin Menang Telak
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting