Suara.com - PSSI secara mendadak menunda lanjutan pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024 hingga berkahirnya Piala Asia U-23 2024, 14 April mendatang.
Penundaan itu mencuat setelah beredarnya surat dari PSSI yang ditandatangani oleh Sekjen Yunus Nusi kepada Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus.
Keputusan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan klub maupun pecinta sepak bola Tanah Air.
Baca Juga:
Catatan Buruk Philippe Troussier vs Timnas Indonesia: 5 Pertandingan, 5 Kekalahan
Gol Indah Jay Idzes untuk Timnas Indonesia dan Cerita Dejavu 20 Tahun Silam
Dari sisi negatif, banyak klub yang sudah terlanjur mempersiapkan diri menghadapi pekan ke-31. Seperti Persis Solo dan Madura United sudah terlanjur pesan tiket pesawat maupun akomodasi.
Namun di lain pihak, keputusan itu membuat persiapan Timnas Indonesia U-23 lebih mantab. Apalagi Shin Tae-yong bisa lebih bebas memilih pemain yang akan dibawa.
Kini, muncul sebuah catatan dari pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel yang lebih awal menginginkan Liga 1 agar diliburkan sementara demi menghadapi Piala Asia U-23 2024.
Baca Juga: Borneo FC Resmi Peringkat 1 di Klasemen BRI Liga 1 2023-2024
Berikut catatan Bung Towel yang diterima Suara.com dari Whatsapp Grup Bola Indonesia:
Catatan Sepak Bola Bung Towel: DEMI TIMNAS, LIGA 1 DILIBURKAN SAJA (DULU)!
Hari-hari belakangan ini, saya jadi sorotan. Lebih tepatnya hujatan. Terutama karena saya tidak ikut-ikutan selebrasi gol saat nobar Indonesia menang 3-0 atas Vietnam di Hanoi (26/3).
Bayangkan, ekspresipun harus ada templatenya. Ekspresi saya harus sesuai dengan kehendak netizen. Saya dihakimi tidak cinta timnas. Mereka menganggap saya tidak happy dengan kemenangan timnas.
Apakah ekspresi saya itu berarti tidak happy? Salah besar! Saya sangat gembira dengan kemenangan back to back Indonesia atas Vietnam. Tapi ekspresi saya yang tidak melompat-lompat seyogyanya jangan langsung diartikan tidak happy untuk kemenangan timnas.
Apalagi dengan ledekan Nguyen Van Tho Wel yang menggema dijagat maya.
Marahkah saya? Gusarkah saya? Jawabannya tidak. Meski saya tahu dibalik serangan jagat maya ini ada “penumpang gelap” lain yang ikut menunggangi untuk mendiskreditkan saya.
Jadi sebenarnya, saya lebih memilih nasehat novelis Brasil Paulo Coelho. Dia bilang,”Jangan buang waktumu dengan penjelasan. Orang hanya akan mendengar apa yang ingin mereka dengar."
Nah, jadi daripada berlama-lama mengurusi ekspresi selebrasi, saya ingin lompat ke hal yang lebih produktif untuk kepentingan timnas. Khususnya timnas U23 yang Senin (1/4) lusa sudah akan menjalani TC di Dubai UEA sebelum menuju Qatar untuk Piala Asia U23 tanggal 15 April sampai 3 Mei mendatang.
Persoalan gawatnya, timnas U23 tidak mendapat dukungan penuh dari klub-klub Liga 1. Hingga Sabtu (30/3) malam, masih banyak klub yang menolak melepaskan pemainnya ke timnas U23. Liga 1 pekan ke-31 pun masih sesuai jadwal yakni Senin (1/4) hingga Kamis (4/4).
Inilah persoalan serius yang bikin STY pusing kepala. Permintaannya kepada klub-klub agar melepas pemainnya, tidak digubris sama sekali. Artinya STY pun harus introspeksi.
Usai Piala Asia Januari kemarin, ia mengkritik Liganya harus diperbaiki. Tapi ia juga tetap enggan berkomunikasi dengan stakeholders liga entah itu klub atau para pelatihnya.
Nah, sekarang ketika STY membutuhkan dan memohon pemain dari Liga 1, klub-klub balik mengacuhkannya.
Kalau sudah begini maka timnasnya yang terancam dan bakal runyam.
Tapi kita semua tentu tidak ingin timnasnya yang jadi korban. Jadi disituasi krusial seperti ini, saya menyarankan PSSI turun tangan. Dalam hal ini Ketum PSSI Erick Thohir harus turun langsung memanggil operator liga PT.LIB untuk mendapatkan solusi.
Baca Juga:
Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia Berubah, Trik Shin Tae-yong Kelabuhi Vietnam?
Kejutan Shin Tae-yong vs Vietnam: Hokky Caraka Bikin Ragnar Oratmangoen Tergeser
Saran saya, solusi terbaik disituasi yang sudah mendesak ini adalah meliburkan sementara kompetisi Liga 1. Jadwal Liga 1 pekan ke-31 sampai 34, untuk sementara ditunda dan dijadwal ulang. Ini resiko yang suka tidak suka harus diambil PSSI dan terpaksa diterima oleh klub-klub Liga 1.
Tidak ada jalan lain lagi. Agar klub tidak dirugikan secara teknis karena pemain intinya memperkuat timnas, lebih baik kompetisi diliburkan dulu. Polemik selesai, dan jadwal TC timnas ke Dubai bisa sesuai rencana.
Jadi demi timnas, saran saya Liga 1 diliburkan saja dulu!
Tangerang, 30 Maret 2024.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor