Suara.com - Baru-baru ini media sosial ramai dengan tagar Indramayu. Bukan tanpa alasan, saat musim mudik lebaran 2024 ini banyak masyarakat pembawa sapu lidi yang berjejer di sekitar Jembatan Sawo yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Subang di Jalur Pantura, Jawa Barat.
Bukan tanpa alasan sapu lidi itu dibawa oleh sejumlah orang. Usut punya usut, masyarakat tersebut adalah pengemis dadakan yang biasa memanfaatkan musim mudik untuk meminta uang dari pengendara yang melintas di sekitar Jembatan Sawo.
Tagar Indramayu, menjadi trending topic kedua beberapa waktu lalu. Beberapa video juga menunjukkan sejumlah pengemis yang sedang meminta uang dengan melambaikan sapu lidinya.
Mengutip akun @hahingang_, Sabtu (6/4/2024), tak hanya orang tua, ada juga anak kecil bahkan remaja yang ikut berbaris sambil melambaikan sapu lidinya berharap pemudik memberikan uang.
Baca Juga:
Netizen Dukung KPI Beri Teguran Acara SauRans Keluarga Raffi Ahmad: Akhirnya..
Pemandangan itu nyaris ditemukan ketika musim mudik seperti saat ini. Bahkan tahun 2024 ini dianggap cukup masif pengemis yang berjejer di sepanjang jalan tersebut.
Akibatnya tak sedikit netizen yang mengecam tindakan tersebut. Meski sudah menjadi tradisi, beberapa orang beranggapan hal itu cukup berbahaya. Bahkan menanyakan bagaimana peran pemerintah dan dinas sosial setempat.
"Sekarang sampai berdiri di jalan gitu ya? biasanya kalau lewat situ cuma pada duduk-duduk doang," sebut salah satu netizen.
"Gara-gara orang ini banyak orang Indramayu yang malu," kata lainnya.
"Jujur di daerah kampungku juga masih ada sih, tapi kalau udah sebanyak ini jatohnya udah ganggu," kata lainnya.
Namun adapun netizen yang menjelaskan opininya bahwa memang ada budaya malas yang melekat di wilayah tersebut. Akhirnya masyarakat memilih untuk mengemis.
"Indramayu penyumbang terbanyak TKW di Jawa Barat, alasannya karena apa?. Yak, suaminya malas cari kerja. Endingnya, angka perceraian tinggi, nampak mental malas dan mengemis sudah melekat," kata lainnya menjelaskan.
Terlepas dari pro dan kontra di media sosial, pemandangan ini seakan sudah menjadi budaya di wilayah tersebut. Bahkan pihak berwenang sudah pernah menertibkan dengan menyita sapu lidi yang dibawa warga.
Berita Terkait
-
Tak Goyah Meski Ramai Dihujat, Trik Jitu Fedi Nuril 'Bungkam' Buzzer di Media Sosial
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Laundry Majapahit: Tradisi Jadi Modal Ekonomi Kreatif Baru
-
Ritual Tolak Bala! Keraton Solo Gelar Mahesa Lawung dengan Kepala Kerbau
-
Sosok Syafiq Riza Hasan Basalamah, Cara Salaman dengan Santri Beda dari Yang Lain
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda