Suara.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mengungkapkan tonase atau kumpulan sampah di Jakarta menurun drastis saat Idul Fitri 1445 Hijriah.
Berdasarkan data DLH, sampah yang dihasilkan berbagai sektor jauh menurun dibandingkan sebelum masuk masa lebaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pada tujuh hingga satu hari sebelum lebaran, tonase sampah yang dihasilkan mencapai 8.000 ton tiap harinya.
Kumpulan sampah ini berasal dari dari lima kota administrasi, Kepulauan Seribu, sampah di kali yang dikumpulkan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Kehutanan, hingga pengelolaan kawasan mandiri.
Sementara, tonase sampah yang dikumpulkan pada dua hari lebaran, yakni pada 10 dan 11 April, tonase sampah menurun drastis hingga hanya sekitar 2.000 ton sampah tiap harinya.
Asep tak memaparkan lebih lanjut mengenai data tonase sampah harian setelah 11 April.
Namun, Asep memperkirakan angkanya juga masih berada di bawah tonase sampah harian sebelum lebaran.
"Tonase sampah Jakartakan kembali normal diperkirakan H+7 saat pemudik sudah kembali ke DKI Jakarta," ujar Asep kepada wartawan, Senin (15/4/2024).
Faktor lainnya menurunnya tonase sampah adalah karena tidak tercatat di Tempat Penampungan Sampah (TPS). Para pekerja yang biasa mengumpulkan sampah sedang libur dan masyarakat kebanyakan bepergian sehingga tak menyetorkan sampah ke TPS.
Baca Juga: Bikin Geram! Wisatawan Sengaja Buang Sampah di Aliran Sungai, Warganet: Sampah Masyarakat!
"Setelah tukang gerobak kembali masuk menjemput sampah dari rumah ke rumah dan dikirim ke TPS akan normal kembali," pungkasnya.
Berikut rincian data tonase sampah dari H-7 lebaran hingga hari lebaran di Jakarta:
H-7 (Rabu, 3 April):
- ritasi 1.217
- tonase 8.137,20
H-6 (Kamis, 4 April):
- ritasi 1.238
- tonase 8.163,32
H-5 (Jumat, 5 April):
- ritasi 1.335
- tonase 9.087,72
H-4 (Sabtu, 6 April):
- ritasi 1.444
- tonase 8.908,98
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!