Suara.com - Viral di media sosial seorang wanita diduga mencuri kentang di lapak pedagang yang berada di Pasar Siborong-borong, Sumatera Utara. Penangkapan wanita paruh baya tersebut menjadi sorotan karena opsi hukuman yang diberikan terhadap terduga pelaku dianggap tak manusiawi.
Melansir Instagram, @kabarnegri, Kamis (25/4/2024) seorang wanita berkaus merah jambu diamankan sejumlah massa yang ada di pasar. Wajah memelasnya seakan tak bisa berkutik terhadap tudingan massa yang menyebutnya sebagai pencuri.
"Viral di medsos, emak-emak diduga mencuri kentang, seorang bapak-bapak menawarkan hukuman telanjang atau ke kantor polisi," tulis caption video.
Dengan bahasa daerah setempat, pria tersebut memberikan opsi ke wanit untuk memilih hukuman. Massa yang berkumpul di lokasi penangkapan tersebut pun tertawa dan juga mendukung jika pelaku diberi hukuman tersebut.
Baca Juga:
Hakim MK Sadil Isra Direndahkan Hotman, Koleksi Kendaraannya Timpang bak Gajah dan Semut
Merasa Tertipu, Jubir Timnas AMIN Sebut Suhartoyo Pemain Drakor Kelas Wahid
Namun berbeda dengan massa yang mengamankan terduga pelaku, netizen di media sosial yang ikut berkomentar merasa bahwa opsi atau tawaran hukuman dengan bertelanjang justru tak manusiawi.
"Laporin balik si bapak dengan kasus pelecehan, bukan gitu juga kali pak ngehukumnya," ujar netizen pertama.
"Berapa barang yang diambil?, saya gantiin, asal bukti lengkap dan ibu itu dimaafkan," ujar netizen membela.
"Jelas si bapak bisa kena undang-undang pelecehan," celetuk netizen lain.
"Lihat ekspresi ibu itu kasihan banget," iba salah satu netizen.
Terlepas dari kecaman soal hukuman yang dilontarkan secara spontan oleh salah satu massa yang merupakan bapak-bapak, pencuri di tempat keramaian memang kerap ditemukan.
Masyarakat dituntut untuk selalu waspada dan menjaga barang miliknya agar tak menjadi target kejahatan pencuri.
Meski begitu, pencuri juga merupakan manusia yang memiliki alasan terpaksa untuk melakukan kejahatan tersebut. Dibanding harus menghajar atau mempermalukan pelaku, lebih baik diantar langsung ke kantor polisi terdekat.
Berita Terkait
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing