Suara.com - Solikin Bin Martono mungkin boleh sangat berbahagia usai mendapat penghargaan Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) 2023 pada Jumat (26/4/2024).
Lantaran dedikasinya melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri mendapat apresiasi.
"Rasanya memang terharulah bagi saya, dapat penghargaan ini. Sebab saya tak pernah, saya pun duduk di dalam perantauan ini, saya datang ke Kementerian Luar Negeri Indonesia ini, sudah lah terharu, macam tak ada batasannya lah," kata Solikin usai diganjar penghargaan dalam kategori Mitra Kerja Perwakilan RI.
Bukan tanpa sebab, Solikin memang boleh dibilang sangat berjasa bagi perlindungan WNI yang bekerja di luar negeri khususnya di Langkawi, Malaysia.
Ia mengaku tergerak hatinya membantu sesama lantaran merasa prihatin dengan WNI karena menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapatkan upah yang tak layak.
"Tiap-tiap bulan kerjanya macam itu. Jadi apabila terjadi sakit, karena mereka itu nggak ada duit, jadi terpaksa saya turun untuk membantu mereka, kerja-kerja sosial saya, itulah," tuturnya.
Sejak 1991, Solikin sudah berkecimpung membantu sesama, sebagai pekerja kontruksi, hatinya tergerak membantu anak-anak yatim dan saudara Islam di Kedah, Malaysia. Dari situ jiwa mulia Solikin merambah membantu para WNI yang kesulitan di Malaysia.
Bukan tanpa sebab, kala itu banyak WNI terkatung-katung di Malaysia mulai dari kesulitan untuk berobat hingga tak bisa membayar sewa kos-kosan.
"Jadi terpaksa mula-mula perjanjiannya itu dengan keluarganya, dia bilang 'Pak Solikin, pakailah duit Pak Solikin dulu. Bila sudah selesai urusan, yang di kampung (diganti), 'Pak minta maaf Pak, saya mana ada duit'. Jadi terpaksa kita ikhlaskanlah benda itu yang berlaku," katanya.
Baca Juga: Dedikasi 'Suster Kargo' Sang Pejuang Anti Human Trafficking Dapat Anugerah HWPA 2023
Ikhlas Membantu
Solikin sendiri bukan orang yang bergelimang harta, bahkan untuk kehidupannya sendiri juga berpenghasilan yang tak jelas. Namun ia menegaskan, ikhlas dalam membantu sesama.
"Walaupun kita menolong secara individu, secara macam mana pun, namanya rezeki kita tak akan kering lah. Masih sumbernya masih ada saja, di situlah," ujarnya.
Apa yang dilakukan Solikin sendiri sebenarnya bukan perkara yang mudah. Ia mengakui kerap kali juga menemukan berbagai macam kesulitan. Namun ia tekun dan rela hati membantu para WNI yang bermasalah.
"Oke, bila ada apa terjadi, laporkan. Kejadian kemalangan, kejadian kena tangkap polis, kejadian kena tangkap migrasi. Pokoknya kejadian apa ke laporan saya, saya akan menghubungi siapa majikannya, siapa keluarganya."
"Kalau misalnya keluarganya ya nggak mampu, itu ya ikut perundangan, bagaimana kalau kita boleh tebus, ya kita tebus. Kalau kita proseskan pulang (ke Indonesia)," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Kemensos Siapkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Bencana Sumatra, Kapan Cair?
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan