Suara.com - Kasus penembakan yang dialami seorang TikToker asal Iraq, Ghufran Mahdi Sawandi menarik perhatian dunia. Kepolisian Baghdad dan pihak berwajib di wilayah setempat masih menjalani penyelidikan untuk menangkap pelaku.
Perempuan 30 tahun ini yang lebih dikenal dengan nama Um Fahad di media sosial tewas mengenaskan ketika sedang naik mobilnya dan hendak pergi.
Mengutip dari New York Times, Rabu (1/5/2024) peristiwa itu terjadi pada Jumat petang, 26 April 2024 waktu setempat. Ghufran yang tiba di rumahnya sudah diincar oleh orang tak dikenal yang datang mengendarai motor. Ghufran tewas setelah terdengar suara tembakan.
Beberapa saksi mata juga mengaku mendengar dua kali tembakan pada waktu tersebut. Setelah dicari ke sumber suara, Ghufran sudah ditemukan tak bernyawa di dalam mobilnya.
Baca Juga:
Sosok dan Jabatan Kemal Redindo, Anak SYL Disebut Pakai Alphard yang Cicilannya Dibayar Kementan
Saingi Istri Pratama Arhan, Barang Branded Kekasih Rafael Struick Harganya Bukan Main
Saudara Ghufran, Ameer Mehdi Sawadi juga meyakini pelaku harusnya mudah ditangkap. Bahkan Ameer mengaku ada nama-nama yang bisa jadi menjadi terduga kuat yang membunuh kakaknya itu.
Kematian Ghufran memang mendapat perhatian di media sosial. Meski begitu, pemilik nama panggung Um Fahad ini memang beberapa kali terlibat kontroversial.
Ia sempat dipenjara selama 90 hari karena unggahannya yang menari dalam perayaan ulang tahun anaknya yang keenam tahun.
Tak hanya itu, setelah keluar dari penjara, beberapa kontroversi juga melekat dalam dirinya. Ghufran sempat berpakaian yang dianggap menyalahi budaya di wilayah tersebut.
Ia juga sempat membuat video dengan pernyataan tak sesuai norma, bahkan hal yang melanggar kesopanan dan moral di wilayah setempat.
Kendati demikian, polisi Baghdad enggan membeberkan lebih jauh motif dan penyebab pelaku nekat menembak mati TikToker tersebut. Saat ini pihaknya masih menjalani penyelidikan dan memburu pelaku penembakan.
Berita Terkait
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
Sebelum Insiden Penembakan 5 Petani Bengkulu, Warga Sering Diintimidasi Buntut Konflik Agraria
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa