Suara.com - Kasus pemalakan yang menimpa sejumlah sopir saat berkendara memang tak membuat tenang bagi pengendara yang melintas. Baru-baru ini aksi pemalakan oleh seorang preman di wilayah Macan Lindungan, Palembang, Sumatera Selatan kembali jadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, lokasi yang disebutkan di atas memang sudah sering polisi menangkap pemalak tersebut, kendati begitu, aparat tampaknya belum menemukan formulasi yang tepat sehingga tak ada efek jera bagi preman yang belum tertangkap.
Mengutip @kabarnegri, Sabtu (4/5/2024). Seorang sopir yang tengah melintas di wilayah Macan Lindungan terpaksa berhenti meladeni preman bermasker yang memalak sopir. Semua uang yang ada di dashboard truk diambil, bahkan preman tersebut mengambil tongkat e-toll milik sopir.
"Itu semuanya," bentak preman di dalam video.
Baca Juga:
"Mana ini, tuh adanya itu," balas sopir truk yang masih tenang menanggapi preman tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi di APILL saat mobil truk berhenti. Sang sopir hanya membuat sebagian kaca agar preman tak leluasa melakukan kekerasan.
Tentu momen pemalakan tersebut menjadi sorotan netizen. Lokasi yang dianggap kerap muncul preman harus segera ditindaklanjuti oleh kepolisian.
"Hayoo bapak polisi jangan jera juga menumpas mereka," sebut salah satu netizen.
"Pak polisi yang semangat donk kalau emang sering muncul yang begini," kata lainnya.
"@divisihumaspolri bisa ga memberikan rakyat rasa aman?" tanya netizen lain menyindir.
Lokasi Macan Lindungan memang sering menjadi akses jalan pengendara truk ketika mengantar barang. Wilayah tersebut justru dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa wilayah.
Tak hanya di wilayah tersebut, aksi pemalakan di Pulau Jawa masih kerap ditemukan, berbeda dengan di Macan Lindungan, beberapa wilayah apalagi di Jawa Tengah pemalakan lebih dikenal dengan pungutan liar (pungli).
Berita Terkait
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Patut Diacungi Jempol, Perempuan Ini Berani Tegur Oknum Polisi Usai Jadi Korban Catcalling
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'