Suara.com - Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang ibu menjual Handphone (HP) anaknya. Namun hal itu justru menjadi boomerang karena si bocah menjadi depresi. Simak, fakta-fakta bocah depresi HP dijual ibu di Cirebon selengkapnya di artikel ini.
Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di Cirebon, Jawa Barat viral di sosial media karena mengalami depresi usai ibunya jual handphonenya. Ibunya terpaksa menjual handphone anakya itu karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan harian. Fakta-fakta bocah depresi HP dijual ibu di Cirebon ternyata berlatar belakangkan masalah seperti berikut ini.
1 Sang Ibu Tidak Mendapatkan Nafkah Suami
Sudah sekitar delapan bulan lamanya, sang ibu tidak diberi uang untuk memenuhi kebutuhan harian dari suaminya. Warga kecamatan Kesambi itu memutuskan menjual Hp anaknya.
Suaminya sendiri bekerja di luar kota sebagai kuli dan sudah delapan bulan tidak mengirim uang untuk memenuhi kebutuhan harian. HP itu sendiri dibeli setelah si anak menabung selama berbulan-bulan. Hasil usahanya yang dijual ibunya itu memicu kemarahan besar dalam dirinya.
2. Sering melamun
Setelah HP dijual, putra sulung dari tiga bersaudara itu jadi sering melamun dan emosinya menjadi tidak terkontrol. Bocah itu juga sering melempar barang-barang. Sang ibu yang bernama Anita itu kemudian berinisitif melakukan ruqyah, tetapi itu bukan solusi.
3. Sudah dibawa berobat medis
Anita kemudian mencoba cara lain untuk membuat anaknya kembali normal dengan cara medis. Pemeriksaan medis menyebut bahwa putranya menderita depresi.
Baca Juga: Aktor Yoo Ah In Diduga Alami Depresi Berat Usai Didakwa Gunakan Narkoba
Kondisi putranya tidak kunjung membaik karena ia sendiri tidak memiliki uang untuk membawa bocah yang masih bersekolah kelas 6 SD itu mendapatkan penanganan lebih lanjut.
4. Gejalanya muncul setahun lalu
Gejala anak Anita mengalami depresi muncul sekitar setahun lalu. Saat itu, anak Anita itu menjadi sering mengamuk ketika belajar di kelas. Hingga akhirnya, anaknya putus sekolah.
Anita yang membuat keputusan itu karena anaknya mengganggu proses belajar mengajar di kelas karena emosinya yang meledak-ledak. Ia suka menggebrak meja dan membuat teman-temannya takut.
5. Pergi dari rumah
Bocah berusia 13 tahun itu juga pernah pergi dari rumah dan menghilang. Anita berusaha menemukannya dengan cara meminta tolong melalui Facebook. Anaknya akhirnya ditemukan di daerah Kuningan.
Berita Terkait
-
Bocah di Cirebon Depresi Berat Usai Ibu Jual HP Hasil Menabung, Malah Dicap Nakal sampai Dirukiah
-
Waspada, Ibu Depresi Usai Melahirkan Bisa Sakiti Bayi dan Diri Sendiri: Ini Cara Antisipasinya
-
Potongan Tubuh Istri Ditawari Tetangga, Tarsum Diduga Depresi Mutilasi Yanti Gegara Usaha Jagal Kambingnya Bangkrut
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana
-
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat
-
Adu Nyali di Kalibata: Mata Elang Tewas Dihajar Kelompok Bermobil Saat Beraksi, Satu Kritis