Suara.com - Video dugaan pungutan liar (pungli) berujung penganiayaan oleh oknum preman di Lampung, viral di media sosial. Sopir truk yang dipalak sampai mengalami patah tulang.
Kejadian itu pun mendapat sorotan netizen karena oknum tersebut melakukan serangan fisik. Bahkan Polda Lampung ditantang untuk memberantas penyakit masyarakat tersebut yang dituding sudah menjamur di sejumlah wilayah.
Mengutip @kabarnegri, Kamis (16/5/2024), seorang pria yang mengenakan kemeja putih tampak menerobos masuk ke dalam mobil. Bahkan sempat ada aksi fisik yang membuat sopir tersulut emosi dan keluar untuk menantang oknum preman tersebut.
"Terjadi pemalakan pada 14 Mei 2024 di Desa Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, setelah pabrik BW disambungan jalan beton," tulis caption pertama.
Baca Juga:
Ifan Seventeen Sedih Musik Diharamkan sampai Gurunya Dikafirkan, Cak Imin Kasih Komentar Tegas
Ustaz Adi Hidayat Dikafirkan Gegara Hukum Musik, Habib Jafar Beri Pandangan Berbeda
Diketahui, mobil truk tersebut dicegat oleh seseorang lalu sopir truk melakukan perlawanan.
"Orang baju putih adalah pelaku pemukulan hingga menyebabkan korban patah tulang tangan. Semoga untuk pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti agar kejadian yang sama tidak terulang lagi," tambahnya.
Video tersebut akhirnya menuai kecaman netizen karena kasus tersebut tak sekali terjadi di wilayah tersebut. Tak sedikit netizen yang menantang Polda Lampung untuk turun tangan menyelesaikan persoalan itu.
"Bisa ga tuh atasi masalah ini di Lampung, buktikan, Polda Lampung, Divisi Humas Polri, Bareskrim," tulis netizen pertama menantang.
"Diproses dong, sudah banyak kejadian di Buyut-Gunung Sugih-Terbanggi," celetuk netizen sembari menyematkan akun IG Polda Lampung.
"Perlu diciduk sampah model begini," kecam netizen lainnya.
Seperti diketahui, kasus pemalakn hingga dalih uang keamanan dan pungli memang menjadi musuh para sopir truk. Pasalnya oknum pemalak tersebut tak segan untuk mencelakai dan kerap membuat onar sopir ketika tak diberi.
Penyakit masyarakat ini memang sulit dihilangkan. Tak hanya sopir truk, lokasi wisata pun, tak jarang menjadi tempat para preman untuk menagih uang 'keamanan' yang dimanfaatkan untuk dirinya sendiri.
Berita Terkait
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
KPK 'Obok-obok' Tiga Lokasi, Buru Bukti Fee Proyek Bupati Lampung Tengah
-
Bank Pemberi Pinjaman Eks Bupati Lampung Tengah Ikut Kena Getah
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU