"Karena yang ditanyanya Kang Dede itu yang saya kenal, tentu saya bukan hanya sekedar memuji-muji, karena saya kenal sejak dia jadi aktivis mahasiswa, dan saya pembinanya," ungkapnya.
Syaeful Bahri juga menyebu sebuah keberuntungan Cilegon memiliki anak muda yang bukan karbitan, Ia bahkan menyebut Dede Rohana meruapakan pemimpin yang betul-betul berproses.
"Karena hari ini kan banyak pemimpin karbitan karena ayahnya siapa, karena keturunannya siapa. Pemimpin berproses kan dari bawah, melatih dari mahasiswa, berbagai aktifitas keorganisasian, tanpa kenal lelah dia melakukan kegiatan usaha, itu yang harusnya menginspirasi kita semua," katanya.
Syaeful Bahri juga menginginkan Dede Rohana tak hanya dilihat dari aspek politisinya saja, namun perjalanan menuju puncak karirnya seperti saat ini perlu dijadikan motivasi oleh masyarakat Cilegon.
"Fenomena Kang Dede ini harus jadi inspirasi bahwa seseorang yang bukan anak siapa-siapa bisa mengasah dari bawah. Sekali lagi Dede adalah calon pemimpin masa depan yang kalaupun pada kontestasi hari ini seandainya partai tidak merekomendasikan dia tetap Dede harus mematangkan diri lagi," paparnya.
Selain Dede, Syaeful Bahri juga mengaku mengenal baik sosok Isro Mi'raj sudah lama. Namun, secara pribadi mantan Ketua KPU Cilegon itu mengaku belum begitu kenal Robinsar.
"Kalau sama Pak isro sejak dari dulu, apalagi kita dulu sebagai penyelanggara (Ketua KPU Cilegon-red), sama-sama orang Ciwandan, di acara-acar informal, acara kemasyarakatan ketika jadi Ketua Dewan juga secara informal sering mengajak diskusi saya, sehingga kalau ditanya tentu saya lebih kenal Pak Isro, karena lebih kenal jadi saya lebih tahu," kata Syaeful Bahri.
Dalam kesempatan itu, Syaeful Bahri mengaku belum pernah berbincang dan bertukar pikiran dengan Robinsar dan jika diminta tanggapan tentang sosoknya tentu referensinya subjektifitas.
"Secara subjektif dan personal saya belum pernah ngobrol, bertukar pikiran dengan kang robinsar. Secara formal juga saya belum pernah bertemu. Sehingga saya relatif sangat tidak punya referensi untuk Kang Robinsar. Karena sekali lagi pertanyaannya harus membandingkan berdasarkan perpektif subjektifitas saya," ungkapnya.
"Tapi kalau dari perspektif Robinsar anak muda, iya anak muda. Tapi kan Kang Isro juga kan bukan orang tua problematikanya, kecuali Kang Isro itu orang tua. Nah baru itu harus kita sandingkan bahwa Robinsar kandidat anak muda, Isro kandidat tua, masalahnya Isro dan Robinsar anak muda, gak terlalu jauh usianya," papar mantan Komisioner KPU Provinsi Banten itu.
"Masyarakat tahu mana kelebihan Kang Isro, mana titik kritisnya Kang Isro. Mungkin masyarakat sebagian sudah mengenal Kang Robin, kenapa saya sebut sebagian karena saya yakin tidak semua pemilih selain dapilnya kenal Robinsar, dalam pengertian tidak hanya melihat balihonya gitu loh, itu catatan saya," kata Syaeful.
Meski masih ada masa kampanye nantinya, Syaeful menyebut rekam jejak sebelumnya menjadi hal penting daripada janji-janji pada masa kampanye.
"Jadi catatan saya kalau dia belum punya rekam jejak menjadi pemiimpin publik di semua level, rekam jejak yang pernah dia buat itu jauh lebih penting daripada janji-janji ketika masa kampanye," ujarnya.
"Artinya rekam jejak prestasi yang membuat memang kita harus meyakini dia mampu repot juga kan. Itulah pentingnya rekam jejak, dalam peraturan KPU makanya wajib mempublish rekam jejak kandidat, mempublikasi curiculum vitaenya untuk menjadi referensi pemilih. Sehingga pemilih tidak hanya dipaksa mempertimbangkan hanya sekedar isi tasnya," terangnya.
"Saya berharap siapapun yang terpilih tidak semata-mata karena faktor finansial, itu catatan kritis saya sebagai warga Cilegon," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Digaji Fantastis, Kinerja DPRD Kabupaten Bogor Dipertanyakan: Tak Terdengar dan Tak Terlihat?
-
Ray Rangkuti 'Sentil' Pemerintah: Cuma Fokus Urus Rusuh, Belum ke Akar Kemarahan Publik
-
Elit Politik Miskin Etik, Ubedillah Badrun: Pejabat RI Harus Belajar dari Jepang
-
ASN Cilegon Dilarang Hedon dan Dinas Luar Kota, Wali Kota Terapkan Aturan Ketat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia