Suara.com - Staf khusus (Stafsus) Menkeu Sri Mulyani, Prastowo Yustinus memberikan update terkait kasus tas Enzy Storia. Lewat akun X miliknya @prastow, Prastowo menjelaskan duduk perkara tas milik Enzy.
Menurut Prastowo, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil koordinasi itu, Prastowo mengungkap ada 6 poin penting di kasus tas Enzy Storia.
Poin pertama terungkap bahwa tas yang tertahan di Bea Cukai itu berstatus hadiah yang dikirimkan penjual kepada Enzy sebagai kompensasi kekeliruan pengiriman sebelumnya.
Baca juga:
Menurut Prastowo, karena tas itu berstatus hadiah, pengirim menuliskan harga di bawah harga sebenarnya. Prastowo bilang bahwa hal itulah yang menjadi masalah.
"Karena merupakan hadiah, pengirim mendeklarasikan harga di bawah yang sebenarnya. Hal ini menimbulkan tambah bayar. Petugas kemudian melakukan koreksi sesuai ketentuan dan referensi harga retail," jelas Prastowo.
Nilai koreksi dari pihak Bea Cukai yang lebih tinggi ini kemudian lanjut Prastowo membuat Enzy berkeberatan dan mempersilahkan PJT (Perusahaan Jasa Titipan) untuk mengembalikan barang itu ke pengirim hadiah.
Lantas di mana tas itu sekarang seperti keluhan Enzy Storia sebelumnya?
Baca juga:
Baca Juga: Heboh! Tas Enzy Storia Tertahan Bea Cukai, Anak Buah Sri Mulyani Janjikan Hal Ini
Diakui oleh Prastowo, karena mekanisme, tas itu sekarang masih tersimpan di gudang PJT dan tidak dikuasai oleh pihak Bea Cukai.
"Namun mengingat tidak ada mekanisme tsb, maka barang tsb sampai saat ini masih tersimpan dengan baik di gudang PJT, bukan dikuasai Bea Cukai," jelas Prastowo.
Prastowo menjanjikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PJT dan akan mengirimkan balik tas itu.
"Mereka bertanggungjawab atas tambah bayar yang ditimbulkan dan setuju melanjutkan penyelesaian barang kepada pengirim," jelas Prastowo.
Penjelasan dari Prastowo ini menimbulkan reaksi beragam dari netizen di platform media sosial X.
"Pak penyelesaiannya jangan per kasus, kesannya NO VIRAL NO KELAR. Satu sisi memang penting utk keterbukaan, evaluasi internal, & membangun opini positif. Tapi kuatirnya hanya gini2 saja.... Selanjutnya kembali ke setelan pabrik birokrasi Wakanda. Perlu pembenahan menyeluruh," komentar salah satu pengguna X.
Berita Terkait
-
Heboh! Tas Enzy Storia Tertahan Bea Cukai, Anak Buah Sri Mulyani Janjikan Hal Ini
-
Viral Pria di Tangerang Tewas Gorok Leher Sendiri
-
Riwayat Pendidikan Irwan Mussry, Suami Maia Estianty Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta ke Eko Darmanto
-
6 Gurita Bisnis Irwan Mussry, Suami Maia Estianty Beri Gratifikasi ke Eks Kepala Bea Cukai Jogja
-
Enzy Storia Pertanyakan Nasib Tas Miliknya yang Ditahan Bea Cukai, Staf Sri Mulyani 'Turung Gunung' Minta Maaf
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?