Suara.com - Penjabat Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Fahri Bachmid mengusulkan agar Yusril Ihza Mahendra diberikan posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) di kabinet Prabowo-Gibran.
"Andaikan ditanya tentang idealnya beliau, posisi-posisi kementerian itu mungkin lebih tepat sesuai dengan kapasitas dan keilmuannya itu di Menko Polhukam," ujar Fahri kepada wartawan dikutip Jumat (24/5/2024).
Fahri menilai Yusril memiliki kemampuan untuk mengemban jabatan tersebut.
"Beliau bisa pikirkan tentang bagaimana membangun sistem tersebut. Lebih kepada aspek kebijakan yang jauh lebih holistik," ucap Fahri.
Lebih lanjut, Fahri mengaku tidak sepakat jika Yusril nantinya menjabat sebagai Jaksa Agung.
"Kalau Pak Yusril kan harus jabatan yang lebih besar. Karena yang beliau pikirkan selama ini kan bagaimana membangun sistem," tutur Fahri.
Meski begitu, Fahri mengatakan belum ada pembahasan tentang usulan Yusril menjadi Menko Polhukam di kabinet Prabowo.
"Belum (ada pembahasan), saya ngomong analisis saya andaikan dibutuhkan bangsa dan negara," jelas dia.
Mundur dari PBB
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra
Seperti diketahui, Yusril telah mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).
Pengunduran diri Yusril itu disampaikan dalam dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang digelar Markas PBB, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).
Posisi Ketua Umum PBB kini diisi oleh Ketua Mahkamah PBB Fahri Bachmid yang bertindak sebagai Penjabat ketua umum.
Sekjen PBB Afriansyah Noor Afriansyah menilai Yusril merasa sudah cukup lama mengemban amanah sebagai Ketua Umum PBB. Afriansyah juga menyebut Yusril ingin rehat dari kancah politik.
"Beliau sudah cukup lama lah di partai ini dan ingin istirahat dulu dalam politik," kata Afriansyah ditemui di Markas PBB, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).
Selain itu, Afriansyah mengatakan Yusril ingin membantu pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah