Suara.com - Rocky Gerung ikut buka suara soal kebijakan pemerintah yang mewajibkan pekerja membayar iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Kebijakan ini dianggap memberatkan pekerja karena wajib ikut dalam kepesertaan Tapera. Iuran kepesertaannya pun cukup besar dengan penghitungan persentase dari gaji atau upah.
Menurut Rocky Gerung, Tapera ini merupakan cara untuk menambal APBN yang defisit dalam membiayai sejumlah proyek strategis nasional.
"Nah sekarang APBN-nya bolong lalu dicari cara memeras rakyat," kata Rocky seperti dilihat dari unggahan video akun X 5tev3n_pe9el, Senin (3/6/2024).
Rocky menduga kalau Tapera ini bisa saja dipakai untuk investasi proyek pemerintah.
"Mana kita tahu itu juga dipakai atau diinvestasikan ke tempat lain dan dana itu dipakai buat IKN," ungkap Rocky.
Dirinya juga menyindir Presiden Jokowi soal proyek-proyek mercusuar pemerintah yang terkesan dipaksakan.
"Jadi sekali lagi hak rakyat untuk menerima keadilan, hak rakyat untuk mengatur masa depannya akhirnya terbengkalai karena ambisi presiden untuk menghasilkan proyek-proyek mercusuar itu," ungkapnya.
"Bukannya dibatalkan proyek-proyek itu justru diteruskan dengan memeras dana dari rakyat. Itu yang dulu disebut Peter Berger sebagai The Permit of Sacrafice," sambungnya.
Rocky lalu mengumpamakan proyek mercusuar pemerintah layaknya piramida.
"Yang di bawah itu, di latar piramida itu sebetulnya yang menopang kemegahan piramida. Piramida Jokowi itu namanya IKN, piramida Jokowi itu namanya kereta cepat," jelasnya.
"Hal yang sifatnya investasi, tanpa minta persetujuan rakyat itu hanya untuk pamer bahwa Jokowi mampu," tukasnya.
Kebijakan pemotongan gaji pekerja tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera yang diteken Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024.
Besaran potongan Tapera pekerja swasta dan PNS sama, yakni mencapai 3 persen, di mana 0,5 persen ditanggung perusahaan pemberi kerja dan 2,5 persen ditanggung pekerja.
Berita Terkait
-
Wapres Gibran Minta Mahasiswa ke IKN: Nilai Sendiri Kota Hantu atau Bukan
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK