Suara.com - White hacker Putra Aji Adhari memberikan kritik kepada pemerintah lantaran kualitas keamanan sistem Pusat Data Nasional (PDN) seharusnya bisa lebih baik. Sebagaimana diketahui PDN diretas sejak Kamis (20/6/2024).
Pemuda yang berhasil meretas situs NASA pada usia 15 tahun ini mengaku dipanggil pemerintah untuk membantu sedikit-sedikit dalam kasus kebocoran data PDN. Putra Aji menyebut seharusnya sekelas pusat data nasional tidak menggunakan Windows Defender.
Dalam video di YouTube, Putra Aji menceritakan kepada Daniel Mananta bahwa sebelum tanggal 20 Juni 2024, BSSN sudah menemukan anomali mencurigakan. Pasalnya, ada aktifitas yang berusaha untuk mematikan Windows Defender PDN.
PDN Pakai Windows Defender?
"Kronologisnya, tim BSSN melakukan forensik terhadap PDNS bahwa ada aktifitas anomali yang sifatnya berupaya menonaktifkan Windows Defender. Diduga dari hacker-nya," tutur Putra Aji dikutip dari video YouTube Daniel Mananta Network yang diunggah pada 30 Juni 2024.
Menurut pemuda 20 tahun itu, Windows Defender berfungsi seperti vaksin yang tugasnya bisa meminimalisir serangan virus. Kemudian tanggal 20 Juni 2024, Windows Defender milik PDN dinyatakan sudah non aktif akibat Ramsomware.
Daniel pun penasaran dengan kualitas Windows Defender. Ia pun bertanya tentang kelayakan software tersebut.
"Windows Defender itu memang dipakai untuk rumahan atau emang dipakai di pemerintahan?" tanya Daniel.
"Sejauh pengalaman saya, sekelas start up mereka enggak pakai Windows Defender. Minimal mereka pakai Linux," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Kalau Linux lumayan aman, dibilang aman banget enggak juga. Tapi Ransomware baru juga dan ini orang (hacker PDN) jago banget, mau dia pakai Linux atau Windows Defender, ada kemungkinan bobol juga".
Baca Juga: PDN Diretas, Apa Ada Orang Dalam? Pemuda Pernah Hack Situs NASA Sebutkan Beberapa Kejanggalan
Berdasarkan penurutan Putra Aji, aktifitas hacker memang banyak menyerang keamanan siber pemerintah Indonesia. Ia mengakui bahwa situs-situs pemerintah menjadi tempat bermain peretas pemula.
"Faktanya begitu, bahkan yang bermain di tempat playground itu adalah orang-orang yang baru belajar," ungkap hacker baik yang menemukan celah situs KPU dan dapat mengakses data pemilih.
Ancaman Internet Indonesia Shut Down
Lebih lanjut, Daniel Mananta juga ikut menyoroti soal jajaran pimpinan lembaga yang mengawal keamanan siber di Indonesia.
"Di PDN, orang yang ngurusin ini itu orang-orang di generasi baby boomer, agak ketinggalan jaman kah? Netizen aja mulai becanda sampai bilang, bapak tahu enggak cara bikin PDF. Kayaknya decision maker-nya orang-orang yang lebih tua dari kita, dan mereka enggak tahu menahu juga soal teknologi ini," kata Daniel.
Putra Aji pun memberikan pendapatnya. Menurutnya, sistem PDN cukup aman dan teknisi di dalamnya juga hebat.
Ia juga mengapresiasi pemerintah karena para white hacker sudah sedikit-sedikit dilibatkan untuk mencari celah kemungkinan peretasan. Sehingga bisa turut meningkatkan kualitas keamanan siber sistem pemerintah Indonesia.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              PDN Diretas, Apa Ada Orang Dalam? Pemuda Pernah Hack Situs NASA Sebutkan Beberapa Kejanggalan
- 
            
              Hacker Server PDN Ngaku Kasihan dengan Warga Indonesia, Netizen: Semiris Itu Kah Kita?
- 
            
              Profil Brain Cipher: Hacker Penyerang Server PDNS, Bikin Kominfo Ketar-ketir
- 
            
              Brain Cipher Janji Buka Akses Ransomware PDN, Publik: Pemerintah Seharusnya Malu
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
- 
            
              Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
- 
            
              Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
- 
            
              Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
- 
            
              Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
- 
            
              Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
- 
            
              Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
- 
            
              DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
- 
            
              Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
- 
            
              Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
- 
            
              Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi