Suara.com - Pusat Data Nasional (PDN) diretas sejak Kamis (20/6/2024). Serangan berbentuk ransomware ini menyebabkan sejumlah layanan masyarakat terganggu seperti keimigrasian.
Mengetahui kejadian ini, white hacker Putra Aji Adhari yang pernah berhasil meretas situs NASA pada usia 15 tahun pun dibuat bertanya-tanya. Tak hanya mempertanyakan kualitas keamaan siber milik pemerintah tapi juga kronologi kejadian kasus ini lantaran cukup janggal.
Hal ini diungkapkan dalam video di kanal YouTube Daniel Mananta Network yang diunggah pada 30 Juni 2024. Putra Aji heran lantaran si hacker peretas PDN kenapa tidak langsung saja membocorkan data-data yang dia curi.
"Kenapa si hacker enggak bocorin datanya aja sekarang? Atau mungkin bakal dibocorin pada term selanjutnya," ucap Putra Aji.
Daniel Mananta pun bertanya, "Sekarang ini hackernya bilang ke pemerintah minta 8 juta USD atau Rp 131 M. Kalau enggak loe gak bakal bisa masuk ke sistem lagi, ada kemungkinan kalau enggak dibayar dia bakal buka itu semua?".
Putra pun menjelaskan jika pun pemerintah membayar tebusan yang diminta, itu tidak akan menjamin keamanan. Bisa saja hacker sudah menduplikasi data tersebut ataupun memberikan virus tambahan ketika mengembalikan data.
"Ini kan sebenarnya kayak maling online, minta tebusan 131 miliar. Kita coba mikir bodoh aja, ketika pemerintah bayar semuanya ini bisa terjamin enggak sih," kata pria kelahiran Banten, 1 Februari 2004 ini.
"Belum tentu ya kan, kita udah ngasih duit 8 juta USD, namanya maling emang dia bisa jujur sama kita? Kan enggak juga," imbuhnya.
Pemuda yang juga pernah berhasil meretas situs KPU ini merasa heran lantaran data-data yang dicuri sebenarnya sudah bocor sebelumnya. Sehingga untuk apa sang hacker ini meretas hingga minta tebusan ke pemerintah.
Baca Juga: Hacker Server PDN Ngaku Kasihan dengan Warga Indonesia, Netizen: Semiris Itu Kah Kita?
"Kenapa enggak dibocorin aja dari sekarang? Mungkin dia udah melihat yang ada di Indonesia ini udah banyak bocornya, ini kalau misalnya dia ngejualin data-data disini juga kayaknya mungkin bisa laku tapi ya buat apa. Kemarin udah ada yang bocor kok, Dukcapil segala macam," kata Putra Aji.
Ia melanjutkan, "Ini asumsi kasar saya aja. Ini pelajaran penting buat terutama pemerintah. Saya lihat kasus ini sedih juga".
Founder dan CEO platform Cybersecurity, ini juga menjelaskan kepada Daniel bahwa untuk mengetahui data KTP orang Indonesia caranya sangat gampang sekali. Bahkan tidak perlu install aplikasi khusus untuk mendapatkannya.
"Kita lihat security sistem di Indonesia, kalau misalnya mas mau nyari KTP di internet itu segampang itu. Kalau misalnya mas Daniel tahu keyword-nya dan caranya enggak perlu instal extention atau aplikasi. Tinggal masukin di-Google, internet, keluar foto KTP-nya, itu sangat memungkinkan untuk disalahgunakan," ungkap Putra.
Cara Hacker Bobol PDN
Daniel kemudian bertanya bagaimana cara LockBit bisa masuk sistem dan meretas PDN. Menurut, Putra Aji sistem PDN sebenarnya cukup susah untuk diretas karena memiliki beberapa lapisan perlindungan.
"Kalau ditanya bagaimana dia bisa masuk, mungkin dia jago kali ya. Karena PDN itu punya 3 layer. Sebelum kita akses PDN, kita harus ada VPN khusus supada bisa masuk ke dashboard," tutur Chief Technology Officer (CTO) dari startupgen.
Berita Terkait
-
Hacker Server PDN Ngaku Kasihan dengan Warga Indonesia, Netizen: Semiris Itu Kah Kita?
-
Profil Brain Cipher: Hacker Penyerang Server PDNS, Bikin Kominfo Ketar-ketir
-
Brain Cipher Janji Buka Akses Ransomware PDN, Publik: Pemerintah Seharusnya Malu
-
Kronologi Hacker Brain Cipher Serang PDNS, Kini Kasihan dan Beri Kunci Gratis ke Kominfo
-
Pemerintah Gagal Lindungi Data Rakyat Gegara PDSN Diserang Ransomware
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!