Suara.com - Lamanya cuti melahirkan hingga 6 bulan bagi ibu pekerja dikhawatirkan bisa menghambat produktivitas karir perempuan. Padahal cuti maksimal 6 bulan berdasarkan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA) itu hanya bisa diberikan kepada ibu pekerja dengan gangguan kesehatan tertentu dan atau masalah kesehatan pada bayinya.
Dokter spesialis kandungan dr. Ivander Ramon Utama, Sp.OG., menyampaikan bahwa cuti tiga bulan pun sudah cukup bagi ibu melahirkan dengan kondisi yang sehat.
"Cutinya cukup 3 bulan. Seorang ibu hamil harus berada dalam kondisi optimal dan sehat sehingga saat melahirkan kondisi ibu tetap sehat, dan segera siap kembali beraktivitas dan kembali ke aktivitas bekerja," kata dokter Ivander saat dihubungi Suara.com, Rabu (10/7/2024).
Kondisi optimal dan sehat pasca melahirkan itu tidak serta merta terjadi. Melainkan ibu hamil harus benar-benar menjaga kesehatannya sejak awal masa kehamilan, salah satunya dengan rutin lakukan kontrol ke dokter.
Kesehatan psikis juga tak boleh diabaikan. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)., meminta kepada perusahaan agar tidak memberi banyak tekanan kerja kepada karyawannya yang sedang hamil.
"Di awal kehamilan, sebelum 4 bulan, ibu sering mual muntah. Kadang-kadang kalau dia juga stres kerja, pekerjaan yang sibuk, ditambah mual muntah, makan juga gak bisa. Menurut saya, ini memberatkan bagi pertumbuhan janin. Ini yang perlu dapat perhatian supaya dia dapat perlakuan khusus saat hamil muda," jelas dokter Hasto dihubungi Suara.com.
Kondisi rawan juga bisa terjadi ketika satu bulan sebelum melahirkan atau sekitar usia janin 36 minggu. Dokter Hasto menjelaskan bahwa pada saat itu ibu hamil sering alami kontraksi palsu yang menimbulkan rasa nyeri di perutnya.
Untuk menjaga kondisinya tetap sehat, dokter spesialis kandungan itu menyarankan agar ibu pekerja yang sedang hamil mengirangi aktivitas fisik mulai satu bulan sebelum melahirkan. Bahkan lebih baik jika ibu telah mulai mengambil cuti bekerja untuk persiapkan persalinan.
"Di sebulan terakhir sebelum melahirkan perlu aktivitas fisik dikurangi karena kalau terlalu banyak aktivitas fisik bisa pecah ketuban sebelum waktunya," ujarnya.
Meski begitu, bukan berarti ibu hamil hanya rebahan sepanjang hari. Melainkan masih bisa lakukan senam hamil dengan dibimbing oleh bidan, saran dokter Hasto.
Berita Terkait
-
Kepala BKKBN: UU KIA Angin Segar Bagi Pemberian ASI Ekslusif Untuk Anak
-
Dokter Kandungan Ungkap Kondisi Serius Ibu Melahirkan yang Berhak Dapat Cuti 6 Bulan Seperti Amanat UU KIA
-
Minta Bumil Dihargai, Jokowi Harap Cuti Melahirkan 6 Bulan Tak Bikin Perusahaan Pikir-pikir Rekrut Karyawan Perempuan
-
Tak Hanya Cuti Melahirkan, Ini Jaminan Kesejahteraan Ibu dan Anak di UU KIA Terbaru
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?