Suara.com - Viral di media sosial yang memperlihatkan aksi perkelahian di Stasiun Metro Delhi saat ini tengah menjadi perbincangan publik, lantaran adanya orang ketiga yang niat melerai perkelahian tersebut.
Pasalnya, niat yang dilakukan seorang pria untuk melerai pertengkaran itu berujung tidak mengenakkan, dan kini cuplikan tersebut viral di media sosial setelah diunggah salah satu akun.
Perlu diketahui, Metro Delhi telah menjadi jalur kehidupan kota ini dalam 20 tahun dan dianggap sebagai salah satu sarana transportasi paling nyaman.
Namun, belakangan ini, Metro Delhi menjadi pemberitaan karena alasan aneh yang sebagian besar berkaitan dengan perilaku penumpang yang nakal dan tidak biasa.
Beberapa video perkelahian acak, pertunjukan kemesraan di depan umum, tarian, dan pakaian aneh telah muncul secara online, membuat orang tidak bisa berkata-kata.
Kini, video lain muncul dari Metro Delhi, yang menunjukkan dua hingga tiga orang terlibat perkelahian setelah bertengkar di konter token.
Klip yang dibagikan di Twitter oleh akun bernama 'Ghar Ke Kalesh', awalnya menunjukkan dua pria terlibat perkelahian karena perselisihan di loket tiket.
Huru-hara yang kacau itu melibatkan tamparan, dorongan, dan pukulan sambil berdiri di antrian untuk mendapatkan token.
Orang lain, yang berdiri di barisan berbeda, mencoba meredakan situasi, namun salah satu pria menyeretnya ke dalam perkelahian dan menamparnya dari belakang.
"Kalesh bertemu dengan dua paman di dalam metro Delhi karena membeli koin," tulis keterangan postingan tersebut, dikutip Senin (15/7/2024).
Penyebab pasti perkelahian tersebut masih belum jelas. Lokasi stasiun metro juga tidak diketahui. Namun di X, videonya menjadi viral. Ini telah mengumpulkan lebih dari 1 juta tampilan dan beberapa komentar.
"Paman berkemeja biru adalah alasan mengapa orang tidak ikut campur dalam perkelahian untuk menenangkan mereka. Paman membuktikannya hanya dalam satu video mengapa kita tidak boleh ikut campur," tulis salah satu pengguna.
"Pertengkaran itu hanya terjadi antara dua paman. Mengapa paman ketiga yang malang itu dipukuli?" komentar yang lain.
“Pria berkemeja biru justru membelanya dan ditampar,” kata pengguna ketiga.
“Satpam hanya menjadi penonton bukannya menyebarkan situasi,” ungkap pengguna keempat.
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya video orang-orang berkelahi di Metro Delhi muncul secara online.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?