Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengupayakan pemberian kemudahan kepada warga disabilitas segala aspek. Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan komitmennya untuk memudahkan akses dan pelayanan bagi para warga disabilitas.
“Jakarta berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses yang dibutuhkan bagi warga disabilitas. Saya minta kepada jajaran Pemprov DKI, para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), kita bisa memberikan yang terbaik buat warga disabilitas," katanya.
Salah satu layanan yang diupayakan untuk kemudahan warga disabilitas adalah layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk). Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin menjelaskan, pihaknya telah menyediakan layanan jemput bola bagi kalangan disabilitas. Lewat cara ini, petugas akan mendatangi langsung yang bersangkutan dan membantu pengurusan administrasi kependudukan.
"Petugas Dukcapil datang ke warga disabiltas. Kami menyebutnya layanan jemput bola, atas permintaan yang bersangkutan atau laporan dari warga sekitar untuk melakukan layanan Adminduk. Namun, perlu digarisbawahi bahwa program jemput bola ini hanya dikhususkan bagi warga penyandang disabilitas," jelasnya.
Budi menandaskan, pihaknya tetap menerima disabilitas yang datang ke kantor Dinas Dukcapil. Untuk memudahkan, pihaknya juga menyediakan fasilitas khusus disabilitas. "Loket khusus disabilitas, termasuk sarana dan prasarana, telah disiapkan, seperti toilet, tangga disabilitas, parkiran, juga tempat duduk, untuk memudahkan para penyandang disabilitas menerima pelayanan Adminduk," ujarnya.
Selain itu, Dinas Dukcapil juga menyediakan berbagai layanan pengurusan administrasi kependudukan secara online maupun offline. Jika persayaratan lengkap, Budi menargetkan, pengurusannya rampung dalam 15 menit. "Layanan jemput bola merupakan program Disdukcapil DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah penyandang disabilitas, sehingga seluruh layanan di Disdukcapil DKI merupakan kewajiban dasar yang harus dipenuhi dari petugasnya," tuturnya.
Budi mengungkapkan, pihaknya sudah membantu 73.707 orang penyandang disabilitas dalam mengurus administrasi kependudukan pada 2023. Berbagai jenis disabilitas telah dibantu, mulai dari disabilitas fisik, netra, rungu, wicara, hingga mental/jiwa. "Kami selalu memberikan layanan prima kepada seluruh masyarakat dalam memproses permohonan layanan adminduk tanpa diskriminasi," ucap Budi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina menilai, penyediaan layanan jemput bola untuk penyandang disabilitas merupakan program penting yang harus didukung. Karena catatan kependudukan ini yang menjadi basis dalam berbagai program Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas.
“Catatan kependudukan merupakan kunci dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Apalagi, program bantuan sosial dan pendidikan bagi penyandang disabilitas juga memerlukan catatan kependudukan sebagai syarat utamanya. Harapannya, Dukcapil dapat terus melaksanakan program ini untuk menciptakan Jakarta yang inklusif bagi siapa pun,” papar Elva.
Baca Juga: Investasi Jakarta Meningkat, Heru Budi: Kita Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Sosiolog Musni Umar pun menyambut baik program layanan jemput bola yang diadakan Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta untuk kaum disabilitas. Menurutnya, warga disabilitas, baik secara mental maupun fisik, perlu diberikan perlakuan khusus.
"Memang harus ada special treatment untuk kaum disabilitas. Kita apresiasi, karena ada jemput bola yang dilakukan. Kita dorong juga supaya masalah administrasi penduduk ini bisa rampung," urainya.
Lebih lanjut, Musni menilai, layanan disabilitas ini bisa efektif, sehingga perlu gotong royong warga sekitar. Karena biasanya, kelompok disabilitas akan kesulitan melapor kepada petugas yang mengurus administrasi kependudukan.
"Maka itu, RT dan RW itu harus proaktif. Tidak boleh diam saja kalau tahu ada warganya yang disabilitas. Misalnya, RT dan RW bisa membantu lapor ke kelurahan. Karena mengurus administrasi ini penting untuk tatap muka, tidak bisa hanya mengandalkan online saja," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penerapan SPBE Bermuara Pada Pelayanan Publik yang Efisien dan Efektif
-
Duta Pendidikan dan Kebudayaan Puteri Indonesia 2024 Ajak Publik Rangkul Kelompok Disabilitas
-
Cita-cita Jakarta Jadi Kota Global Butuh Rp 600 Triliun, Heru Budi: Pembangunan Butuh Biaya Banyak
-
Namanya Dijagokan PSI Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Terima Kasih Saya Masuk List
-
Menteri PANRB Bahas Akselerasi Pelayanan Publik Berbasis Digital Bareng Menteri Singapura
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku