Suara.com - Ayah dari seorang anak berusia 14 tahun yang terbunuh dalam penembakan di sekolah Parkland pada tahun 2018 menganggap perban telinga palsu yang dikenakan oleh peserta Konvensi Nasional Partai Republik tidak menghormati orang-orang yang sebenarnya terluka dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump minggu lalu.
“Gambar ini membuat saya marah dengan cara yang tidak dapat saya ungkapkan secara mendalam,” tulis Fred Guttenberg dalam postingan media sosial pada hari Kamis, di samping gambar tiga orang di RNC di Milwaukee dengan apa yang tampak seperti serbet menutupi telinga kanan mereka.
Para peserta pertemuan empat tahunan Partai Republik menempelkan serbet ke kepala mereka untuk meniru perban yang dikenakan Trump, yang mengatakan telinganya “tertusuk” peluru pada kampanye hari Sabtu di Pennsylvania.
“Putri saya saat berlari menuju tangga di sekolahnya demi keselamatan, tidak beruntung dalam 1 detik,” kata Guttenberg. “Trump beruntung satu detik. Mengolok-olok kekalahan saya akibat kekerasan AR dengan 15 senjata adalah tindakan yang sangat menjijikkan.”
Putri Guttenberg, Jaime, adalah siswa baru di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, ketika dia ditembak dan dibunuh oleh seorang anak berusia 19 tahun yang pernah bersekolah di sekolah tersebut. Enam belas siswa dan anggota staf lainnya juga tewas.
Meskipun Trump lolos dari upaya pembunuhannya dengan telinga berlumuran darah, Guttenberg mencatat bahwa orang lain yang hadir dalam rapat umum tersebut terluka parah dan satu orang terbunuh.
“Sebagai pengingat, seseorang juga tewas dalam penembakan ini yang mereka olok-olok,” katanya tentang peserta RNC, sebelum mengisyaratkan bahwa dia sekarang mungkin lebih percaya pada teori konspirasi tak berdasar yang telah beredar sejak Sabtu.
“Saya telah mengabaikan semua teori konspirasi minggu ini tentang penembakan ini dan bagaimana hal itu terjadi. Melihat cara Trump dan kelompoknya memanfaatkan hal ini dengan cara yang dipentaskan dan diproduksi benar-benar membuat saya bertanya-tanya.”
Kris Brown, presiden kelompok advokasi keamanan senjata Brady, juga mengkritik perban telinga palsu tersebut.
Baca Juga: Terkuak! Persiapan Rapi Pelaku Penembakan Trump: Latihan Menembak hingga Beli Tangga dan Peluru
“Lebih dari 300 orang ditembak di Amerika setiap hari, dan 40.000 orang meninggal akibat kekerasan senjata setiap tahunnya,” katanya dalam postingan media sosial terpisah. “Satu orang tewas dalam upaya pembunuhan Trump. Menganggap tragedi ini sebagai hal yang sembrono dan tercela.”
Berita Terkait
-
Dari Riwayat Pencarian di Internet, Penyerang Trump Diduga Juga Incar Biden dan Sejumlah Tokoh Penting
-
Prihatin Insiden Penembakan Donald Trump, Prabowo: Tak Ada Tempat Bagi Kekerasan Dalam Demokrasi
-
"Seperti Nyamuk Terbesar di Dunia", Bocor Video Trump Ceritakan Sensasi Peluru Terjang Telinganya
-
Terkuak! Persiapan Rapi Pelaku Penembakan Trump: Latihan Menembak hingga Beli Tangga dan Peluru
-
Istri Korban Penembakan di Kampanye Trump Tolak Bertemu Biden: Suami Saya Republikan yang Taat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya
-
Soeharto Resmi Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Aktivis Sejarah: Ini Mengkhianati Reformasi
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono