News / Internasional
Senin, 22 Juli 2024 | 21:18 WIB
Pengunjuk rasa anti kuota bentrok dengan mahasiswa pendukung Partai Awami League di Dhaka, Bangladesh pada Selasa (16/7/2024). ANTARA/Mamunur Rashid/Shutterstock.

“Kekejaman yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa rezim sepenuhnya bergantung pada kekerasan dan tidak memedulikan nyawa rakyat,” katanya.

“Pembunuhan tanpa pandang bulu ini tidak dapat diselesaikan dengan keputusan pengadilan atau pengumuman pemerintah.”

Load More