Suara.com - Berita terbaru datang dari Pengadilan Negeri Ternate, Maluku Utara, di mana mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, disebut sering memesan perempuan. Pernyataan ini disampaikan oleh anggota DPRD Halmahera Selatan, Eliya Gabrina Bachmid, saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Ramadhan Ibrahim pada Kamis (18/7/2024).
Ramadhan Ibrahim, yang merupakan mantan ajudan Abdul Ghani Kasuba ketika menjabat sebagai gubernur, menjadi terdakwa dalam kasus ini. Eliya hadir sebagai saksi untuk Ramadhan Ibrahim.
Dalam sidang yang dilansir Antara pada Minggu (21/7/2024), dipimpin oleh majelis hakim yang diketuai oleh Haryanta, dengan hakim anggota Kadar Noh dan R Moh Jacob Widodo, Eliya mengaku bahwa dia sering diminta oleh Abdul Ghani Kasuba untuk membawa perempuan.
Eliya juga menyatakan bahwa dia sering mengantarkan puluhan gadis untuk bertemu dengan Abdul Ghani Kasuba di kamar hotel. Setelah pertemuan tersebut, Abdul Ghani Kasuba lantas meminta Eliya untuk memberikan uang tunai kepada gadis-gadis tersebut. Eliya mengaku bahwa total uang yang dikeluarkan untuk membayar para perempuan tersebut mencapai Rp 3 miliar.
Kasus ini telah menarik perhatian banyak orang yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang profil dan pendidikan Abdul Ghani Kasuba. Dalam artikel ini, akan diulas lebih lanjut mengenai sosok mantan gubernur tersebut. Simak sampai akhir ya!
Profil dan Pendidikan Abdul Gani Kasuba
Abdul Ghani Kasuba, dikenal dengan inisial AGK, menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara selama dua periode, yaitu dari 2014 hingga 2023. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara dari 2008 hingga 2013. Lahir di Bibinoi, Maluku Utara pada tanggal 21 Desember 1951, AGK kini berusia 72 tahun.
AGK menyelesaikan pendidikan dari SD hingga SMA di Madrasah Alkhairat Palu, Sulawesi Tengah, sebelum melanjutkan studi ke Fakultas Dakwah, Universitas Islam Madinah.
Setelah lulus, ia kembali ke tanah kelahirannya dan bekerja sebagai kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khairaat dari 1983 hingga 1990. Dia juga aktif di bidang dakwah, yang menarik perhatian Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca Juga: Lewat Putranya, KPK Dalami Aset dan Bisnis Mantan Gubenur Malut Abdul Ghani Kasuba
Karier politik AGK dimulai saat PKS mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif mewakili Provinsi Maluku Utara pada Pemilu Legislatif 2004. Meski awalnya ragu, Abdul Gani akhirnya setuju untuk maju dalam pemilu tersebut.
Namun, pada Pilkada 2019, AGK keluar dari PKS karena tidak mendapat rekomendasi. PKS memilih mengusung adik kandungnya, Muhammad Kasuba, sebagai calon gubernur.
Berikut perjalanan karier politik Abdul Ghani:
- Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera 2004-2007
- Wakil Kepala Daerah Provinsi Maluku Utara 2008-2012
- Gubernur Maluku Utara 2014–2019
- Gubernur Maluku Utara periode 2019–2023
Dalam kehidupan pribadinya, AGK menikah dengan Faoniah Hi Djaohar dan memiliki beberapa anak, salah satunya Nurul Izzah Kasuba, anak bungsu AGK.
Sebagai Gubernur, AGK diduga ikut menentukan kontraktor yang memenangkan proyek-proyek infrastruktur. KPK menemukan bahwa AGK diduga menerima uang suap sebesar Rp 2,2 miliar.
Uang tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi seperti membayar penginapan di hotel dan dokter gigi. Selain menerima suap dari proyek, KPK juga menengarai AGK terlibat dalam jual beli jabatan.
AGK diduga menerima uang dari ASN di lingkungan Pemprov Maluku untuk mendapatkan rekomendasi atau persetujuan kenaikan jabatan. Demikian informasi seputar profil dan pendidikan Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara yang kelakuannya terungkap di persidangan.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Lewat Putranya, KPK Dalami Aset dan Bisnis Mantan Gubenur Malut Abdul Ghani Kasuba
-
Punya Harta Rp6 M, Abdul Gani Kasuba Pernah Minta Dilayani Puluhan Wanita di Hotel
-
Lagi! KPK Panggil Anak Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba
-
Kode Khusus Saksi Antar Wanita Untuk Ngamar Bareng Eks Gubernur Malut: 'Ayu' Dan 'Cinta'
-
Saksi Ungkap Tabiat Eks Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba: Ngamar Dengan Puluhan Wanita, Habiskan Rp 3 Miliar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu