Suara.com - Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh Israel terhadap sebuah kendaraan di Tepi Barat telah menewaskan seorang komandan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, pada hari Sabtu. Sementara kantor berita Palestina, WAFA menyatakan bahwa empat orang lainnya juga tewas dalam serangan tersebut.
Menurut laporan WAFA yang mengutip pejabat kesehatan setempat, identitas dari korban-korban lainnya belum jelas.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara terhadap sel militan di sekitar kota Tulkarem, Tepi Barat.
Sementara media Hamas menambahkan bahwa, serangan tersebut menargetkan sebuah kendaraan yang membawa para pejuang dan salah satu komandan brigade Tulkarem yang kinii tewas akibat serangan itu.
Adapun kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak sebelum perang antara Israel dan Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober dan terus berlanjut hingga sekarang.
Serangan Israel yang sering terjadi di wilayah tersebut menambah ketegangan di wilayah yang merupakan salah satu dari beberapa wilayah yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara merdeka.
Ketegangan di kawasan tersebut meningkat minggu ini, setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada hari Rabu. Hal ini terjadi sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr.
Pembunuhan terhadap Haniyeh menjadi bagian dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara militan Palestina dan Israel mendekati bulan ke-11, dan kekhawatiran pun meningkat bahwa konflik tersebut dapat meluas ke seluruh Timur Tengah.
Hamas dan Iran sama-sama menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan bersumpah untuk membalas dendam terhadap musuh mereka. Namun, Israel belum mengklaim ataupun membantah bertanggung jawab atas kematian tersebut.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Massa Bentangkan Bendera Raksasa
Seperti Hamas, Hizbullah yang juga didukung oleh Iran, telah bersumpah untuk membalas dendam atas kejadian ini.
Berita Terkait
-
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Massa Bentangkan Bendera Raksasa
-
Ada Aksi Rakyat Indonesia Bela Palestina, Polisi Kerahkaan 1.309 Personel untuk Pengamanan
-
Turki Munculkan Nama Khaled Mashal, Hamas Segera Umumkan Pengganti Ismail Haniyeh
-
Dianggap Sebagai Musuh Besar Israel, Intelijen Zionis Ternyata Punya Kenangan Pahit dengan Khaled Mashal
-
Siapa Khaled Mashal? Sosok Yang Digadang-gadang Gantikan Ismail Haniyeh
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua